PWMU.CO-Muhammadiyah telah mencanangkan jihad politik menghadapi Pemilu 2019. Untuk itu semua kader persyarikatan wajib mendukung keputusan itu dengan memilih caleg yang ditunjuk oleh pimpinan.
Demikian disampaikan Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran Ali Fauzi MPdI dalam pengajian rutin Ahad Pagi Majelis Tabligh PCM Kenjeran di Masjid Remaja Jl Kalilom Lor 3/41 Surabaya, Ahad (27/1).
Dia menyampaikan, untuk jihad politik PWM Jatim telah mengusung Nadjib Hamid untuk calon DPD RI dengan nomor urut 41. Kemudian PDM Surabaya merekomendasi Sekretaris PDM H Arifan menjadi caleg DPRD Jawa Timur lewat PAN dengan nomor urut 4.
“Karena ini kebijakan persyarikatan maka tidak ada kata lain kita sebagai anggota Muhammadiyah di ranting, cabang, dan amal usaha mengamankan keputusan persyarikatan ini. Maka tanggung jawab kita tidak sekadar memberikan suaranya tetapi juga mengajak orang lain untuk ikut memberikan suaranya kepada kedua calon ini. Karena ini untuk masa depan dakwah Muhammadiyah di Indonesia,” ujar sekretaris KBIH PDM Surabaya itu.
“Saya tanya kepada jamaah yang hadir. Kira-kira ada yang belum mengerti Bapak Nadjib Hamid dan Bapak Arifan?” tanyanya.
”Ngerti,” jawab jamaah kompak.
Itu keputusan pertama PCM Kenjeran mendukung jihad politik, katanya. Keputusan kedua, ada kebijakan untuk sentralisasi keuangan semua amal usaha seperti masjid, sekolah, panti asuhan. Semua pendapatan disetorkan ke bendahara PCM. ”PCM bukan mengambil uang, tidak. Tetapi sebagai pengelola. Tujuannya ada subsidi silang sehingga semua berkembang dengan lebih baik,” tuturnya.
PCM, sambung dia, membuat standardisasi untuk honor imam, mubaligh, dan karyawan AUM. Contoh honor imam dan penceramah tidak ada perbedaan lagi antara Masjid Remaja dengan Masjid At Taqwa atau dengan masjid-masjid yang lainnya.
“Begitu juga gaji guru dan karyawan di sekolah dan panti asuhan standarnya sama sehingga kesejahteraannya juga sama. Misalnya sekarang ini gaji guru MI lebih tinggi dibandingkan guru SMP nanti diatur perbedaan itu tidak mencolok,” kata Kepala SMP Muhammadiyah 16 Surabaya ini.
Dia menegaskan, pimpinan amal usaha atau kepala sekolah tidak usah khawatir dan kecewa. “Waduh, uangnya disentralkan di PCM nanti pasti sulit ngambilnya,” sambungnya. ”Tidak usah khawatir PCM ini pemilik amal usaha tidak mungkin main-main pasti punya tanggung jawab yang besar bagaimana mengembangkan amal usaha Muhammadiyah itu,” ujarnya.
Keputusan ketiga, diminta warga persyarikatan ikut promosi sekolah yang dikelola Muhammadiyah dan Aisyiyah. Di sini ada KB-TK Aisyiyah di Platuk, Bulak Banteng, Sidotopo Wetan, dan satu lagi segera dibuka di Kalilom Lor ini. Juga punya MIM 25 dan SMPM 15. Semua kualitasnya pengajaran dan gedung yang bagus.
”Saya minta anak-anaknya di sekolahkan di sekolah Muhammadiyah. Kalau bisa juga mengajak anak tetangganya bersekolah di situ,” tuturnya. ”Jika bukan kita yang membesarkan siapa lagi,” tambahnya.
Keempat, kata dia, Gedung Dakwah Muhammadiyah Kenjeran sudah tahap akhir pembangunan. Selanjutnya mengisi gedung itu dengan banyak kegiatan oleh ranting, cabang, takmir masjid, sekolah. ”Bisa mengadakan pengajian, workshop atau yang lainnya silakan dipergunakan karena itu gedung kita semua,” tandasnya. (Habibie)