PWMU.CO – Dalam membangun sebuah negara yang ideal, Rasulullah menanamkan lima prinsip utama yang harus dipenuhi. Yakni, prinsip keadilan, persamaan, kemerdekaan, pluralitas, dan toleransi. Demikian salah satu poin ceramah Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Achmad Jainuri, dalam Kajian Pra Ramadhan 1437 H keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah Gresik, di Gedung PDM Gresik, Jalan Permata nomor 7 Graha Bunder, Sabtu (28/5).
Guru besar tentang terorisme ini menjelaskan, pada lima prinsip tersebut Rasulullah melaksanakannya dengan menggunakan pendekatan syura (musyawarah). Hal ini sebagai bentuk pelajaran dari Rasulullah kepada umatnya, agar selalu mengedepankan musyawarah.
(Baca: Kaum Muslimin Jangan Mudah Terbeli! dan Tak Hanya Kajian Ramadhan, Pra-Ramadhan Pun Ada)
“Membangun masyarakat berkemajuan tidak akan bisa tercipta tanpa tatanan yang bagus. Untuk membangun tatanan itu, musyawarah untuk menyelesaikan masalah harus dikedepankan. Rasulullah selalu mengajarkan hal itu,” terang Jainuri.
Dia menambahkan, lima pinsip tersebut harus diperjuangkan bersama. Tanpa kebersamaan, umat akan mudah tercerai-berai. “Nilai-nilai itu harus diperjuangkan bersama (hight politik).”
(Baca: Ayo! Daftar Segera Dalam Kajian Ramadhan Muhammadiyah.. Kuota Terbatas! dan Problem Inilah yang Membuat Kajian Keislaman Mandeg)
Dalam Islam, kata Jainuri, setiap pemimpin harus diseleksi berdasarkan perilaku moralnya. Salah satunya dengan melihat track record. “Apakah masa mudanya sering minum, ganti-ganti pacar, selingkuh atau mengambil hak orang lain atau korupsi. Orang semacam itu, jangan dijadikan pemimpin. Tapi saat ini umat kita sering menafikan track record calon pemimpinnya,” ujarnya. (ilmi)