![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2019/01/IMG_20190131_101754_913.jpg?resize=832%2C636&ssl=1)
PWMU.CO – Salah satu kekuatan sekolah yang butuh untuk terus dijaga dan dirawat selain brand (merek) adalah intangible asset (aset yang tidak berwujud).
Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gresik Kota Baru (GKB) Nanang Sutedja SE MM menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam kegiatan Knowleadge Managemen Sharing (KMS) di SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Selasa (29/1/19).
Nanang menjelaskan, sebagai aset yang tidak berwujud, intangible asset dapat memberikan nilai lebih bagi organisasi (sekolah) dan mampu meningkatkan daya saing dan mutu sekolah. “Salah satu elemen utamanya adalah intellectual asset (aset intelektual) yang dimiliki oleh sumber daya manusia (human capital) penggerak sekolah itu sendiri,” terangnya.
KMS diikuti oleh 40 peserta yang terdiri atas kepala sekolah, wakil kepala sekokah dan guru-guru Mugeb School yaitu SDM 1 GKB, SDM 2 GKB, SMPM 12 GKB, dan SMA 10 GKB Gresik.
“Sungguh menggembirakan dan patut disyukuri, di lingkungan kita terus dikembangkan secara kontinyu pengetahuan, skill, dan sikap mental kita. Lha KMS inilah salah satu wadah atau panggung bagi para guru untuk menunjukan potensianya dan bisa berbagi wawasannya kepada tim sekolah lainnya,” ujar Nanang.
Di akhir sambutanya, Nanang menyebutkan dua hal yang mesti dirawat yaitu semangat dan antusiasme diri sehingga roh sekolah Muhuhammadiyah GKB penuh dengan potensi intelektual.
Sekretaris Eksekutif Majelis Dikdasmen PCM GKB Fauzuddin Ahmad SPd menyampaikan, kegiatan KMS ini akan dilaksanakan tiap bulan dengan dua pemateri di setiap kegiatannya.
“Tahun 2019 adalah tahun literasi, sehingga sharing wawasan perlu dilaksanakan dan setiap sajian materi dari narasumber akan dijadikan buku,” jelasnya. (Anis Shofatun)