PWMU.CO-SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (SMA Muhipo) menggelar Rapat Pleno Wali Murid kelas 12 menghadapi Ujian Nasional dan Studi Lanjutan. Acara berlangsung di Sport Hall dihadiri lebih dari 200 wali murid.
Kepala Sekolah Muh. Kholil MPdI dalam kesempatan itu menyampaikan perkembangan sekolah, prestasi dan informasi seputar studi lanjut.
”Dengan jumlah siswa 623 merupakan sekolah swasta dengan siswa terbanyak di Jatim bagian barat. Selain sudah terakreditasi A, pada tahun 2017 sekolah kita meraih Excellent School pada ajang ME Awards. Kemudian tahun 2018 dipercaya sebagai Sekolah Jaringan Tingkat SMA Negeri/Swasta Dinas Pendidikan Jatim,” ungkap Muh. Kholil.
Mulai tahun 2017 SMA Muhipo membuka program unggulan yakni Kelas Tahfidhul Quran dengan satu kelas khusus. ”Semua siswa kelas ini wajib mondok. Yang putra di Pesantren Tahfidhul Quran (PTQ) Ahmad Dahlan, sedangkan yang putri di PTQ Aisyiyah Ponorogo,” terangnya.
Saat ini sekolah juga memiliki pondok bernama Mahad Al Kahfi. ”Kita sedang melakukan pembangunan asrama di sebelah utara masjid sekolah dengan anggaran mencapai Rp 540 juta. Bantuan dari Kemendikbud Rp 428 juta. Sisanya diitanggung sekolah yang juga berasal dari bapak dan ibu wali murid,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Dia menerangkan, lulusan sekolah ini diterima Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Bahkan ada yang diterima di luar negeri. ”Tahun 2018 sebanyak 59 siswa kita diterima di PTN dan Kedinasan, 95 siswa di PTS dan 17 siswa diterima di luar negeri yakni di Tiongkok. Semoga tahun 2019 ini yang diterima lebih banyak,” jelasnya.
Sementara Ketua Komite Sekolah Drs H Sutarto Karim dalam sambutannya menyampaikan, agar orang tua tidak perlu khawatir dalam membiayai anak untuk kuliah. ”Sungguh Allah itu Maha Kaya. Jangan sampai ada anak-anak tidak yang sekolah. Hidup itu butuh harapan sekaligus perjuangan,” ujarnya.
Menyitir surat An-Nisa ayat 9, Sutarto menuturkan, hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka. ”Baik itu lemah iman karena semuanya tidak akan bernilai, juga janganlah lemah syariat, lemah ilmu maupun lemah harta,” ungkapnya.
”Sekolah sudah berupaya dengan optimal untuk membimbing anak-anak menuju jenjang perguruan tinggi. Mari bapak ibu wali murid juga berupaya optimal. Yang belum puasa Senin-Kamis monggo dimulai. Yang sudah monggo dilanjutkan. Yang belum tahajud monggo dimulai, yang sudah monggo dilanjutkan dan diperbagus. Niatkan semua hanya karena Allah. Insya Allah anak-anak kita menjadi anak yang saleh dan selalu memperoleh keberhasilan,” pesannya. (Sugiran)