PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid mengajak umat Islam untuk meningkatkan kepedulian politiknya agar tidak selalu menjadi korban dari kebijakan politik kekuasaan.
“Apapun yang kita urus, tapi kalau ternyata kebijakan politik berbicara lain alias tidak berpihak kepada kita (umat Islam), maka akan sia-sia belaka yang kita urus itu,” katanya dalam acara rapat kerja (Raker) Kepala SMA-MA Muhammadiyah se-Jatim tahun 2019 di Surabaya Suites Hotel, Jumat (8/3/2019).
Acara tersebut diadakan oleh Forum Silaturrahmi dan Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam). Sebanyak 46 Kepala SMA-MA Muhammadiyah se-Jatim hadir pada kesempatan itu.
Nadjib mengatakan, politik sebenarnya memiliki nilai efektivitas luar biasa untuk dakwah amar makruf nahi munkar. Bahkan, politik itu sangat efektif untuk menyelesaikan sesuatu hal yang sekiranya dinilai sulit. Misalnya, penutupan lokalisasi Dolly dan lainnya.
“Politik itu ternyata juga sangat efektif untuk penegakkan nilai-nilai Islam,” kata calon Anggota DPD Dapil Jatim nomor 41 ini.
Sayangnya, kritik dia, masih banyak orang yang berpandangan apolitik. Mereka menilai politik itu sebagai sesuatu yang tidak penting.
“Ada seorang guru, perawat, dokter, bahkan mahasiswa menganggap politik itu bukan urusannya. Kita ini kan buta politik. Jadi, buat apa berpolitik. Yang penting itu bidangku saya urus dengan baik. Itu saja cukup,” ungkapnya.
Ia menyatakan, akan sangat berbahaya kalau ketidakpedulian politik itu terus dibiarkan berkembang. Pasalnya, seseorang atau kelompok bisa saja menjadi korban kebijakan politik.
“Siapa yang bisa menjamin sekolah Muhammadiyah tidak akan ditutup? Kalau ada undang-undang seperti UU Kesehatan yang (akhirnya) di-judicial review PP Muhammadiyah. Bisa saja jika itu dibiarkan rumah sakit kita akan bubar” ujarnya. (Aan)
Discussion about this post