PWMU.CO-Turba Pimpinan Pusat Lembaga Seni Budaya dan OlahRaga ke LSBO Kota Mojokerto berlangsung Rabu (10/4/2019).
Hadir empat pimpinan pusat Nachrowi, Sumaryono, Syaiful Adnan, dan Jabrohim. Mereka mengisi Pelatihan lukis kaligrafi, Cipta Lagu Anak-anak, dan ceramah Apresiasi Seni.
Ketua LSBO Mojokerto Totok Listyawan menjelaskan, tiga topik dalam pelatihan satu hari itu ini berjalan lancar berkat dukungan semua pimpinan dan kader Muhammadiyah.
Koordinator Pelatihan Lukis Kaligrafi Jefri Anggriawan SPd mengatakan, pelatihan ini diikuti siswa SMA dan SMK Muhammadiyah. Seluruh peserta mendapat alat dan media lukis, snack dan makan.
”Peserta diajari teknik dan cara melukis kaligrafi dengan baik dan benar sehingga menghasilkan karya lukis yang memuaskan,” tuturnya. Menurut dia, para pelajar itu mendapat ilmu kaligrafi dari pakarnya yaitu Syaiful Adnan.
Pelatihan cipta lagu anak-anak dikoordinatori oleh Agus Candra Andika SPd. Dia menerangkan, kegiatan bidang ini diikuti guru TPQ, PAUD, TK, SD dan SMP Muhammadiyah. Pengajarnya Nachrowi dan Sumaryono.
Peserta dimotivasi agar berani berkarya membuat lagu. Ini dapat mewarnai lagu-lagu anak yang edukatif, religius. ”Inovasi lagu-lagu anak yang mencerahkan bisa mewarnai pendidikan anak di tengah sedikitnya lagu anak-anak,” kata Agus Candra.
Pimpinan Pusat LSBO Jabrohim menyampaikan, di Muhammadiyah sedikit kader yang menguasai seni dan budaya Islam. ”Padahal dulu Walisongo mengislamkan nusantara dengan media seni.,” tuturnya.
Dikatakan, LSBO ingin bisa me-Muhammadiyahkan nusantara dengan seni budaya dan olahraga. Dia mengingatkan, cara dakwah para wali ini sekarang diadopsi oleh misonaris Nasrani yang menempuh jalan melalui seni budaya untuk mengkristenkan nusantara.
Dia sarankan, setiap PDM harus bergerak segera membuat kegiatan merangkul bersama seluruh majelis membuat sekolah sepak bola dan seni budaya. ”Bekerja sama dengan Majelis Dikdasmen, LSBO, Majelis Tablig dan Majelis Kader untuk mewujudkan tujuan itu,” katanya.
Dengan mengajari siswa seni budaya dan olahraga, sambung dia, menjadi dakwah Muhammadiyah yang menggembirakan. Memberikan kesan mendalam kepada siswa dan termotivasi untuk meneruskan perjuangan. (Asma’)