Search
Menu
Mode Gelap

Atlet Panahan Ini Jadi Wisudawan Terbaik UMM

Atlet Panahan Ini Jadi Wisudawan Terbaik UMM
pwmu.co -
Atlet Panahan ini jadi Wisudawan Terbaik UMM. Dia adalah Nur Laisya Mayeda peraih medali emas panahan tingkat provinsi.
Atlet Panahan ini jadi Wisudawan Terbaik UMM (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Atlet panahan ini jadi wsudawan terbaik UMM. Dia adalah Nur Laisya Mayeda peraih medali emas panahan tingkat provinsi.

Kepada PWMU.CO Sabtu (3/7/2021) wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Periode II tahun 2021 ini menyampaikan dirinya telah memborong medali perunggu sampai emas dalam rentang waktu tiga tahun.

“Terhitung ada delapan medali emas, tiga medali perak dan satu medali perunggu yang saya dapatkan dalam perlombaan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur serta Kalimantan Selatan,” ujarnya.

Jalur Minat Bakat UMM

Laisya, sapaan akrabnya, mengatakan bakatnya dalam panahan ini diturunkan dari sang ibu yang juga merupakan atlet panahan. Ketertarikannya pada dunia panahan tumbuh karena sejak kecil selalu diajak ibunya untuk latihan.

“Sudah dikenalkan dengan olahraga panahan sejak saya kecil. Untuk mendaftar di UMM dulu saya juga menggunakan jalur minat bakat dengan melampirkan piagam internasional ketika mengikuti lomba panahan BIMP-EAGA,” ungkap wisudawan Fisioterapi tersebut.

Selain aktif di Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Malang, Laisya juga kerap mengikuti agenda internasional seperti projek AIESEC Clean Our Planet yang dilaksanakan selama enam pekan di Malaysia.

Seimbang Akademik dan Non Akademik

Meskipun sangat aktif dalam kegiatan non-akademik, Laisya tidak melupakan tugas-tugas akademiknya. Anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku bahwa niat awalnya hanya menyeimbangkan sisi akademik dan non-akademik. Ia tidak menyangka akan menjadi wisudawan terbaik pada wisuda periode II tahun 2021.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Di Fakultas Fisioterapi UMM jadwalnya cukup padat. Saya juga sempat tertinggal di bidang akademik pada semester awal. Ketika saya izin untuk mengikuti perlombaan, pihak Prodi berkata apakah saya sanggup menyeimbangkan keduanya. Mereka takut kesehatan saya menurun. Dari situ saya mulai bertekad untuk menyeimbangkan latihan dan akademik serta membagi waktu dengan baik,” ungkap wisudawan asal Tapin Kalimantan Selatan ini.

Laisya mengaku tanggung jawab kepada orangtua membuatnya bertahan dan merampungkan kuliah tepat empat tahun. Laisya juga ingin menjadi contoh yang baik untuk adiknya.

“Saya ingin memberikan yang terbaik kepada kedua orangtua. Setelah lulus ini saya juga ingin ilmu saya bermanfaat untuk masyarakat di sekitar tanpa mengesampingkan hobi dan minat saya. Rencananya saya akan segera mengikuti Porprov selanjutnya,” jelasnya. (*)

Penulis Maharina Novi. Editor Sugiran.

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments