Search
Menu
Mode Gelap

Belajar dan Bermain Bahasa Arab untuk Anak Usia Dini

pwmu.co -
Oleh Fadita Helyasoka Wardani  Mahasiswa Univ Muhammadiyah Surabaya

PWMU.CO – Belajar dan bermain adalah proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman baru dengan perasaan senang tanpa ada tekanan. Susanti DA (2019) mengatakan belajar melalui bermain merupakan suatu teknik pengajaran dan pembelajaran yang efektif pada anak sejak usia dini. Teknik ini memberikan kesenangan dan kepuasan kepada anak. Belajar dan bermain juga memberikan beberapa manfaat, antara lain: dapat mengembangkan keterampilan aspek perkembangan anak, menumbuhkan kreativitas dan imajinasi, mengurangi stress, meningkatkan kesehatan mental, serta membangun kepercayaan diri dan kemandirian.

Pembelajaran bahasa Arab pada Anak Usia Dini (AUD) merupakan bagian penting dalam pembentukan kemampuan berbahasa dan dalam keagamaan. Terdapat beberapa manfaat penting dalam penerapan bahasa Arab untuk pembelajaran anak, yaitu: 1) menjadi bahasa komunikasi yang memiliki nilai religius, dan 2) memudahkan anak mengakses literatur Al-Qur’an dan Hadis. Penerapan pembelajaran bahasa Arab pada anak membutuhkan metode yang tepat, menyenangkan, menarik, dan sesuai dengan karakteristik perkembangan usia dini. Salah satu metode pembelajaran bahasa Arab yang sangat menyenangkan dan menarik untuk anak adalah melalui game edukatif.

Game edukatif merupakan media permainan untuk pembelajaran dengan penuh kesenangan, memberikan pengalaman belajar yang menarik, dan bermanfaat bagi pemainnya. Rinaldi M R, Napianto R, & An’ars MG (2023), mengatakan game edukatif merupakan permainan yang dibuat dengan tujuan pembelajaran —bukan semata-mata untuk hiburan —, tetapi juga untuk menambah wawasan, merangsang daya pikir anak, melatih konsentrasi, serta mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

Rinaldi MR, Napianto R, dan An’ars MG (2023) menyatakan bahwa game edukatif adalah permainan yang dirancang dengan tujuan utama pembelajaran — bukan sekadar hiburan — dan juga untuk menambah wawasan, merangsang daya pikir anak, melatih konsentrasi, serta mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

Dalam pembelajaran bahasa Arab, game edukatif mencakup beberapa pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf hijaiyah interaktif, permainan mencocokan gambar dan kosakata Arab, puzzle atau teka-teki sederhana berbahasa Arab, serta aplikasi digital yang menyajikan permainan bahasa Arab dengan animasi dan suara yang menarik. Pembelajaran bahasa Arab melalui game edukatif dapat meningkatkan antusiasme belajar anak dan memberikan retensi informasi yang lebih kuat daripada pembelajaran dengan metode ceramah atau hafalan.

Pada 2 Februari –  30 April 2022, peneliti Nurul Fawzani melakukan observasi di sebuah Desa yang bernama Lamatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo, tidak jauh dari pusat Kota Sinjai, Sulawesi Selatan. Desa ini belum memiliki lembaga pendidikan formal seperti Madrasah, sehingga anak-anak belum banyak bersentuhan dengan bahasa Arab. Sedang pada sekolah umum tidak tersedia pelajaran “khusus” Bahasa Arab. Sehingga eneliti pun bekerja sama dengan TKA/TPA Al-Ikhtiar Dusun Cinranae, Desa Lamatti Riaja, untuk menerapkan pembelajaran bahasa Arab melalui game edukatif kepada anak-anak. Tindakan observasi melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan dan perencanaan, tahap pelaksanaan, serta tahap evaluasi dan pelaporan.

Hasil observasi tersebut yaitu peneliti mendapatkan data bahwa selama penyampaian materi dan penerapan pembelajaran bahasa Arab dengan game edukatif, peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi. Hal ini terlihat dari semangat mereka dalam mengikuti pembelajaran, mengajukan pertanyaan terkait materi, dan merespon dengan baik pertanyaan dari pendidik. Peneliti juga mengatakan bahwa dengan penerapan pembelajaran bahasa Arab melalui game edukatif, anak – anak mampu memahami materi yang diajarkan serta mengucapkan kosakata bahasa Arab dengan baik dan benar.

Dalam aspek perkembangan anak, game edukatif memberikan simulasi pembelajaran bahasa Arab yang sangat bermanfaat. Pertama, dari aspek bahasa, anak dapat memahami kosakata Arab, pelafalan, dan komunikasi sederhana. Kedua, dari aspek  kognitif, game yang menantang logika dan daya ingat dapat membantu mengembangkan daya pikir. Ketiga, secara sosial-emosional game yang memainkannya secara individu maupun kelompok dapat mengajarkan anak untuk bergiliran, berbagi dan bekerja sama. Dan keempat, dari aspek motorik halus, dalam game manipulatif seperti kartu atau puzzle, misalnya, dapat membantu anak untuk mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Meskipun game edukatif memiliki kelebihan, implementasinya dalam pembelajaran bahasa Arab masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangannya adalah keterbatasan media pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan usia anak. 

Maka solusi dari permasalahan ini adalah mengembangkan media game edukatif yang kontekstual, berbasis budaya lokal, dan sesuai dengan perkembangan anak. Guru dan lembaga pendidikan anak usia dini perlu berkolaborasi. Pengembangan media untuk menciptakan game harus yang tepat sasaran, edukatif, dan menyenangkan.

Metode game edukatif mampu menggabungkan kebutuhan bermain anak dengan tujuan pembelajaran yang bermakna. Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk mulai mengintegrasikan game edukatif dalam kegiatan sehari-hari agar pembelajaran bahasa Arab menjadi lebih asyik, interaktif, dan menyenangkan. 

Semoga dengan melalui inovasi pembelajaran game edukatif ini, anak-anak dapat mengenal dan mencintai bahasa Arab sejak dini. Sehingga mereka memiliki potensi tumbuh menjadi generasi yang cerdas — baik secara kognitif, motorik halus, maupun sosial-emosional — dan memiliki kecakapan berbahasa Arab yang baik sebagai bekal dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. ***

Editor Notonegoro

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments