Search
Menu
Mode Gelap

Didik Suhardi: Muhammadiyah Jatim Harus Jadi Lokomotif Pendidikan

Didik Suhardi: Muhammadiyah Jatim Harus Jadi Lokomotif Pendidikan
Suasana hangat tamu undangan dalam pembukaan ME-Confest di Umsida (Foto: Istimewa)
pwmu.co -

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi, PhD., menegaskan bahwa Jawa Timur harus tampil sebagai penggerak utama peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah. Pesan itu ia sampaikan saat membuka ME-Confest 2025.

Didik mengungkapkan hasil analisis pendidikan nasional tahun lalu yang mencatat 200 pelajar Indonesia diterima di 100 universitas terbaik dunia, namun belum satu pun berasal dari sekolah Muhammadiyah.

“Ini tantangan besar,” ujarnya. Karena itu, ia mendorong sekolah-sekolah unggulan seperti SMAMDA Surabaya, SMAMDA Sidoarjo, dan SMA Muhammadiyah besar lainnya menjadi motor penggerak pembinaan kelas MIPA dan peningkatan kualitas akademik.

Ia berharap pada 2027–2028, beberapa nama dari sekolah Muhammadiyah dapat masuk ke dalam daftar pelajar terbaik nasional.

Didik Suhardi: Muhammadiyah Jatim Harus Jadi Lokomotif Pendidikan
Pemandangan Peserta ME-Confest 2025 di Aula Univerisitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) (Foto: Istimewa)

“Kita harus bekerja keras. Jika ingin menyukseskan Indonesia Emas 2045, maka anak-anak Muhammadiyah tidak boleh hanya menjadi followers. Mereka harus tampil sebagai policy maker, pengusaha hebat, birokrat profesional, dan pejuang bangsa,” jelasnya.

Didik juga memaparkan hasil pemantauan jumlah siswa Muhammadiyah yang mengalami peningkatan, termasuk sekolah-sekolah dengan murid di atas 500 yang kini mencapai 626 sekolah. Namun sekolah kecil dengan murid di bawah 100 masih banyak, terutama di kawasan 3T. Karena itu, ia menegaskan pentingnya pendampingan berkelanjutan.

“Dalam dua tahun ini kami telah mengunjungi 2500 sekolah. Tahun ini ditambah 1500 lagi. Target kami, tahun 2026 hampir seluruh 6000 sekolah Muhammadiyah selesai didampingi,” katanya.

Menurutnya, kualitas sekolah sangat bergantung pada mutu layanan pendidikan.

“Orang tua semakin sadar pentingnya pendidikan yang berkualitas. Jika sekolah hanya menawarkan pendidikan ala kadarnya, pasti ditinggalkan,” tegasnya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Maka ia berharap sekolah kecil yang dulunya ‘ditolak siswa’ dapat berubah menjadi sekolah yang justru menolak pendaftar karena peminat membludak.

Didik Suhardi: Muhammadiyah Jatim Harus Jadi Lokomotif Pendidikan
Didik Suhardi, menyampaikan sambutan sekaligus membuka ME-Confest 2025 (Foto: Istimewa)

Didik juga menyampaikan bahwa Majelis Dikdasmen dan PNF telah menerbitkan buku MIPA Bilingual, yang akan dilanjutkan dengan IPS Bilingual dan Bahasa Inggris–Mandarin Bilingual. Buku-buku ini disiapkan untuk menjawab kebutuhan kompetensi abad industri 5.0, terutama kemampuan komunikasi.

“Orang sepandai apa pun jika tak bisa berkomunikasi, tak bisa menyampaikan ide dengan baik,” ujarnya.

Mulai 2026 buku-buku itu akan dipasarkan ke sekolah umum dan sekolah swasta. Selain itu, nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah akan turut ikut dimasukkan dalam penyusunan nama tokoh, ilustrasi, sehingga bisa menjadi penguatan karakter. “Ini juga bagian dari dakwah pendidikan Muhammadiyah,” tambahnya.

Di akhir sambutan, Didik menjelaskan bahwa Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah telah mempersiapkan penyelenggaraan Olympicad di Makassar, sekaligus mendorong Jawa Timur menjadi tuan rumah Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional (OMBN) pada Januari–Februari 2027.

“Delegasi dari dua olimpiade ini akan menjadi wakil dalam OSN masing-masing daerah. Kami berharap Jawa Timur bisa menjadi lumbung prestasi nasional,” ujarnya. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments