Search
Menu
Mode Gelap

Diklatsar Kokam Sidoarjo: Menyiapkan Kader Muda Tangguh untuk Dakwah dan Kemanusiaan

Diklatsar Kokam Sidoarjo: Menyiapkan Kader Muda Tangguh untuk Dakwah dan Kemanusiaan
Sesi Foto Peserta Bersama KOKAM Marda Sidoarjo. (Eko Purwanto/PWMU.CO)
pwmu.co -

Ada banyak cara menunjukkan cinta pada agama, bangsa, dan sesama manusia. Bagi Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) PDPM Kabupaten Sidoarjo, salah satunya adalah dengan menyiapkan generasi muda yang solid, tangguh, dan siap mengemban amanah.

Semangat itulah yang tergambar jelas dalam Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Kokam, yang berlangsung pada (5–7/9/2025) di SD Muhammadiyah 4 Zam-zam, Sukodono, Sidoarjo.

Kegiatan ini diikuti oleh 44 peserta dari berbagai latar belakang: santri, pemuda, guru, hingga karyawan amal usaha Muhammadiyah.

Mereka datang dengan niat belajar, berlatih, dan berikhtiar menjadi bagian dari barisan muda Muhammadiyah yang siap menjaga ukhuwah Islamiyah, merawat keutuhan NKRI, sekaligus mengemban misi kemanusiaan.

Komandan Kokam PDPM Kabupaten Sidoarjo, Agung Pratikno, menegaskan bahwa Diklatsar bukan hanya soal latihan fisik, tetapi juga pembentukan mental dan spiritual.

“Kami berharap para peserta mampu memperkuat ukhuwah Islamiyah, menjadi kader militan bagi Muhammadiyah, dan siap menjalankan misi kemanusiaan dengan baik,” jelasnya.

Ia juga menekankan semangat “Kokam Perkasa” (Pertahankan Kalimat Syahadat) yang menjadi ruh perjuangan kader. “Slogan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan pemacu semangat agar kader selalu teguh memegang prinsip Islam dan siap berjuang untuk kemanusiaan,” tambahnya.

Latihan Mental, Spiritual, dan Fisik

Selama tiga hari, peserta ditempa melalui materi yang holistik. Maksum Efendi, instruktur dari BPO Kokam Jawa Timur, menyampaikan bahwa materi mencakup pembinaan ideologi, peningkatan keterampilan, hingga latihan fisik.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Kami ingin memastikan kader tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga matang secara mental dan spiritual,” ujarnya.

Instruktur lain, Paridi, menekankan pentingnya sinergi dengan masyarakat. “Membangun sinergitas bukan hanya antar sesama kader, tetapi juga dengan masyarakat luas. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan negara,” ungkapnya.

Sementara itu, Aziz mengingatkan pentingnya menjaga keikhlasan. “Sebagai kader Kokam, kita harus selalu berpegang pada nilai Islam dan siap berkorban demi kemaslahatan umat,” tuturnya.

Harapan untuk Masa Depan Kokam

Agung Pratikno berharap seluruh ilmu dan pengalaman dari Diklatsar bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. “Kami berharap kader Kokam semakin solid, tangguh, dan siap mengemban amanah untuk menjaga keutuhan NKRI serta melaksanakan misi kemanusiaan,” katanya.

Diklatsar ini adalah perjalanan hati. Di sini, para kader belajar tentang arti ukhuwah, makna pengabdian, dan semangat berkorban. Mereka ditempa bukan hanya untuk menjadi pasukan siaga, melainkan juga insan yang berjiwa tulus, berintegritas, dan penuh kepedulian.

Dari Sukodono, lahirlah harapan baru: generasi muda Muhammadiyah yang tak hanya siap menjaga barisan, tetapi juga siap menebarkan cahaya Islam yang mencerahkan dan semangat kemanusiaan yang menyejukkan. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments