IMM Lamongan Gelar Kajian Tafsir Al-Qur’an, Dalami Makna Bismillah
Suasana hangat terasa di Masjid Uswah Hasanah Rumah Ikatan PC IMM Lamongan, Rabu (3/9/2025) malam. Puluhan kader IMM, baik dari jajaran cabang, komisariat se-Cabang Lamongan, maupun Fokal IMM, berkumpul untuk mengikuti kajian tafsir al-Quran yang digelar Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman (TKK) PC IMM Lamongan.
Kajian rutin yang akan digelar setiap bulan ini menghadirkan Sekretaris PDM Lamongan, Dr Piet Hizbullah Khaidir MA, sebagai narasumber. Dengan gaya komunikatif, Piet mengajak peserta menekuni tafsir klasik maupun kontemporer sebagai khazanah berharga dalam memahami al-Quran.
Mengikat Diri dengan Bismillah
Pada pertemuan perdana ini, pembahasan difokuskan pada satu kitab (al bahits al qurani) dan mendalami satu kata yang amat akrab dalam kehidupan sehari-hari: Bismillah.
Menurut Piet, mengucapkan bismillah bukan sekadar melafalkan kata pembuka, melainkan sebuah ikatan spiritual.
“Dengan bismillah, kita menautkan diri kepada syariat dan ketaatan. Ia bukan hanya pembuka aktivitas, tapi juga pernyataan sikap seorang hamba,” jelas Ketua STIQSI Lamongan ini.
Ia menambahkan, dalam tafsir Imam Fakhruddin ar-Razi (Mafatihul Ghaib), setiap huruf dalam bismillah menyimpan makna mendalam. Misalnya, huruf alif dimaknai sebagai istikamah, sementara huruf ba melambangkan keterikatan seorang hamba dengan Allah dalam setiap amal.
“Makna ini mengajarkan kita untuk tidak melakukan sesuatu secara polosan. Setiap amal harus punya sandaran, yaitu Allah. Maka bismillah menjadi kekuatan spiritual yang bisa menghadirkan keberkahan,” tegas Piet.
Pria lulusan S2 Inggris ini juga menekankan bahwa bahasa yang dipakai manusia dalam berdoa adalah keistimewaan. Hewan dan tumbuhan memang bertasbih, tapi hanya manusia yang mampu meminta dengan bahasa yang dipahami.
Ia mengisahkan pengalaman seseorang yang istiqamah berzikir dan membaca istighfar dengan penuh keyakinan, hingga Allah membuka jalan rezeki tak terduga. “Ini menunjukkan, kata-kata yang kita ucapkan, jika diikatkan pada syariat dan ketaatan, bisa menjadi kekuatan besar. Karena di situlah Allah hadir,” ungkapnya.

Rutin Setiap Bulan
Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PC IMM Lamongan menyampaikan bahwa program ini akan terus berlanjut dengan belajar tafsir mulai dari surat al-Fatihah dilanjut juz 30. Targetnya, kader IMM terbiasa menggali makna al-Quran secara mendalam, bukan hanya sekadar membaca terjemahan.
Kajian malam itu para kader IMM tampak antusias, sebagian bahkan langsung berdiskusi ringan setelah acara usai.
Kajian tafsir perdana ini menjadi awal yang inspiratif. Dari satu kalimat sederhana bismillah, para kader diajak menyadari bahwa hidup seorang muslim sejatinya adalah perjalanan ikatan dengan Allah, mulai dari niat, ucapan, hingga setiap langkah perbuatan. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments