Prestasi membanggakan kembali diukir oleh generasi muda Kota Pelajar. Lima siswa kelas 8H Saintek dari SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta sukses menyabet medali emas dalam ajang bergengsi National Applied Science Project Olympiad (NASPO) 2025.
Inovasi mereka yang bertajuk “Sistem Penjernihan Air Cerdas Berbasis Arduino dengan Pemanfaatan Limbah Perkebunan” berhasil memukau dewan juri dalam kompetisi yang berlangsung di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Gadjah Mada (UGM), pada 18–21 Desember 2025.
Proyek penelitian ini lahir dari tangan dingin lima pelajar berbakat: Dionisian Viva Manuskripta, Arcelion Eynar Diandro, Aqeel Risqullah Pratama, Syahmi Raziq Anshori, dan Ammara Khairunnisa.
Mereka menggabungkan teknologi modern dengan prinsip keberlanjutan. Sistem yang mereka kembangkan memanfaatkan Arduino—sebuah platform elektronik open-source—untuk mengontrol proses pemurnian air secara otomatis dan presisi.
Yang menarik, bahan utama penyaring yang digunakan berasal dari pemanfaatan limbah perkebunan, menjadikannya solusi yang ramah lingkungan sekaligus ekonomis.
Kompetisi NASPO 2025, yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan FMIPA UGM, bukanlah ajang sembarangan.
Ratusan tim dari berbagai penjuru Indonesia turut berpartisipasi, membawa inovasi terbaik mereka di bidang sains terapan.
Fokus utama kompetisi tahun ini adalah mencari inovasi berkelanjutan yang mampu menjawab tantangan lingkungan masa kini.
Keberhasilan tim SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta membuktikan bahwa riset tingkat sekolah menengah mampu bersaing dan memberikan solusi nyata atas masalah ketersediaan air bersih.
Wali kelas 8H sekaligus guru pembimbing tim, Nurlaila, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya saat ditemui pada penutupan acara, Ahad (21/12/2025).
Menurutnya, pencapaian ini adalah hasil dari proses panjang yang melelahkan namun penuh dedikasi.
“Saya sangat bangga dengan prestasi siswa-siswa kami. Mereka tidak hanya meraih emas, tapi juga menunjukkan dedikasi luar biasa selama proses penelitian dan persiapan yang panjang. Ini adalah buah dari kerja keras tim yang solid,” ujar Nurlaila.
Pencapaian ini kian mempertegas posisi SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta sebagai salah satu sekolah yang konsisten mencetak talenta muda di bidang sains.
Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi siswa lain untuk terus bereksplorasi dan berinovasi demi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments