
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro secara resmi mengesahkan Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Bojonegoro untuk masa bakti 2022-2027. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: 95/KEP/III.0/D/2025 yang ditandatangani oleh Ketua PDM Bojonegoro, Drs H Suwito MSi dan Sekretaris, Drs H Akhyar MSi, Selasa (18/2/2025).
Pembentukan JATAM bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Bojonegoro serta memperkuat peran Muhammadiyah dalam pemberdayaan sektor pertanian. Selain itu, JATAM diharapkan dapat menjadi wadah keilmuan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pangan, yang tidak hanya bermanfaat bagi petani lokal, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
JATAM dipimpin oleh para tokoh yang memiliki visi dan komitmen dalam pengembangan sektor pertanian, di antaranya yaitu:
‣ Ketua: Agus Na’im
‣ Sekretaris: M Abdul Rohim
‣ Bendahara: Nur Khamid
‣ Anggota: Joko Santoso, Mochammad Sofyan, Jumari, Drs Ghofar, H Riyanto, Sobirin
Selain itu, JATAM juga didukung oleh dewan pembina dan penasihat yang berkompeten di bidangnya, seperti Moch Choirul Anam SPd MAP dan Suyono.
JATAM memiliki beberapa misi, di antaranya:
1. Menjadi wadah keilmuan bagi petani untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola pertanian secara efektif dan produktif.
2. Mengembangkan pertanian berbasis ilmu pengetahuan guna mencapai ketahanan pangan yang lebih baik serta mendukung stabilitas produksi pangan nasional.
3. Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani dalam penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan berbasis syariah.
4. Meningkatkan sinergi antarpetani Muhammadiyah di seluruh Indonesia untuk memperkuat sektor pertanian secara keseluruhan.
Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Bojonegoro, Abd Qadir, menyampaikan harapannya terkait pembentukan JATAM.
“Dengan terbentuknya JATAM, diharapkan para petani di Bojonegoro memiliki wadah untuk berbagi ilmu serta mengadopsi metode bertani yang lebih modern dan berkelanjutan,” ujarnya kepada PWMU.CO saat ditemui di kediamannya.
Diharapkan JATAM dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan produktivitas pangan, yang pada akhirnya mendukung ketahanan pangan nasional. JATAM berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak guna mewujudkan visi tersebut. (*)
Penulis Samsul Arifin Editor Ni’matul Faizah


0 Tanggapan
Empty Comments