Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD/MI Muhammadiyah Surabaya bersama Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya menggelar pelatihan guru Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) bertema “Mengenal Deep Learning: Menyongsong Era Digital Pendidikan Ismuba”.
Menghadirkan pemateri dari Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah DR. Bagus Mustakim S.Ag., M.Si, kegiatan tersebut dilaksanakan di Auditorium The Millenium Building (TMB) Lantai 4 Din Syamsuddin SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Senin-Selasa (22-23/9/2025).
Ketua panitia Ferry Rismawan M.Pd.I menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah supaya guru Ismuba tidak tertinggal dari guru kelas yang sudah mendapatkan pelatihan tentang pembelajaran mendalam.
“Jadi, jangan sampai ada guru Ismuba kalah atau tertinggal dari guru kelas, sehingga mereka mempunyai standar yang sama dalam pembelajaran dengan guru kelas,” ujarnya.
Lebih lanjut Ferry Rismawan menambahkan, kegiatan pelatihan guru Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab tersebut diikuti 70 guru Ismuba SD/MI Muhammadiyah se-Surabaya.
“Kami berharap, dengan mengikuti kegiatan tersebut, guru Ismuba bisa mengimplementasikan pembelajaran mendalam untuk mata pelajaran Ismuba, sehingga lebih menarik, mendapatkan hal yang terbaik, bermakna, kemudian mendalam, menyenangkan, dan juga anak-anak akan mendapatkan manfaat dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Ketua K3S SD/MI Muhammadiyah kota Surabaya Amang Muazam MPdI sangat senang dan bangga bahwasanya kegiatan pelatihan guru Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab bisa terlaksana.
“Guru Ismuba adalah penentu dan model bagi sekolah Muhammadiyah, karena yang dilihat pertama kali ketika ada masalah setelah kepala sekolah adalah siapa guru Ismuba nya,” ujarnya.
Oleh karena itulah, sambung Amang Muazam, sangat penting sekali peran guru Ismuba, karena yang mewarnai sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Masyarakat tentunya memilih sekolah Muhammadiyah karena faktor pelajaran Ismuba salah satunya pendidikan agamanya, oleh karena itu, penting sekali para guru Ismuba mengikuti pelatihan tersebut,” paparnya.
“Maka dari itu, ikutilah dengan sungguh-sungguh dan serius kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini, karena hari kedua dilaksanakan secara daring,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya H Dikky Syadqomullah M.HES berpesan kepada K3S SD/MI Muhammadiyah Surabaya untuk mengagendakan kegiatan yang khusus kepada Ismuba.
“Karena Ismuba adalah ruhnya sekolah Muhammadiyah, jadi harus terlihat mempunyai diferensiasi atau perbedaan dengan sekolah-sekolah lain,” ujarnya.
Dikky berharap Ismuba mampu menjadi motor penggerak bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Oleh sebab itu, kami juga meminta kepada teman-teman Ismuba untuk membuatkan bahan ajar yang baik dan menyenangkan, baik itu profil, video pembelajaran, perangkat pembelajaran, bahkan sampai pada raport Ismuba nya,” tuturnya.
Kalau semua sudah jadi, sambung Dikky, maka sekolah-sekolah Muhammadiyah akan punya ciri khusus, satu rasa beda tempat.
“Jadi, rasanya itu akan sama Ismuba nya di seluruh sekolah di Muhammadiyah, hanya beda tempat saja, itu harapan kita,” jelas Dikky.
Dikky menegaskan, harus ada follow up terus, setiap Ismuba paling tidak sebulan sekali merumuskan dengan cara membuat program dan mengevaluasi.
“Bagaimana jalannya, bahkan ke depan harus ada namanya praktek ibadah yang bersama-sama, bisa jadi guru-guru ditukar dari sekolah satu ke sekolah lain dilingkungan Muhammadiyah, sehingga anak-anak yang sekolah di Muhammadiyah itu mendapatkan sebuah kekhususan dalam keismubaan,” paparnya.
Dengan Ismuba, Dikky berharap, anak-anak akan terpantau baik tahfidz maupun akhlaknya.
“Sehingga wali murid bisa menilai betul-betul mengacu pada deep learning yang disampaikan oleh pak menteri, sehingga harapannya dengan deep learning itu, sekolah-sekolah Muhammadiyah itu secara akhlak dapat, nilai dapat, secara pembelajaran juga bersemangat, nah itulah harapan kita,” pungkasnya. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments