Pada Kajian Ahad Pagi KH Ahmad Dahlan yang digelar di Masjid At-Taqwa Kota Batu pada Ahad (10/8/2025), mudir Pondok Pesantren Daruul Ukhuwah Putri 1 Malang, Ustadz KH Ahmad Syakirin Asmui Lc mengingatkan jamaah tentang pentingnya memiliki dasar tauhid yang kuat.
Menurutnya, iman adalah fondasi yang membuat seorang muslim meyakini sepenuhnya keberadaan Allah sebagai Dzat Yang Maha Besar dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Karenanya, seorang muslim tidak boleh mengerdilkan atau mengecilkan Allah SWT.
“Dengan keimanan itu, kita tidak boleh mengerdilkan Allah. Allah itu Maha Besar. Lihatlah ciptaan-Nya, maka kita akan sadar betapa kebesaran-Nya nyata di setiap makhluk yang diciptakan,” ujar Ustadz Syakirin di hadapan jamaah.
Ada beberapa alasan mengapa seorang muslim tidak boleh mengerdilkan Allah. Pertama, kekuasaan-Nya tidak terbatas, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 148 bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kedua, pengetahuan-Nya tidak berbatas; Allah mengetahui yang tampak maupun yang tersembunyi, sebagaimana ditegaskan dalam surah Ali Imran ayat 120.
Ketiga, keadilan-Nya sempurna; Allah tidak akan berbuat zalim kepada hamba-Nya dan akan membalas setiap amal perbuatan dengan setimpal, sebagaimana termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 286 dan An-Nisa ayat 135.
Ia menegaskan, kebesaran dan kekuasaan Allah dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat seorang hamba merencanakan dan mengupayakan hal-hal besar.
“Rencanakanlah sesuatu yang besar dalam hidup, susun langkah dengan baik, lalu kerjakan sebaik mungkin. Di situ kita akan merasakan campur tangan Allah yang membantu mewujudkan rencana itu. Seakan kita ini lemah, tidak mampu, tapi ternyata kita bisa, itulah bukti kuasa Allah dalam mengubah sesuatu yang tidak mungkin, menjadi mungkin,” tambahnya.
Ustadz Syakirin juga menekankan peran orang tua dalam mendidik anak agar memiliki kecakapan hidup, menghargai segala nikmat, dan bersyukur kepada Allah.
Ia menjelaskan bahwa tidak mengecilkan Allah berarti mengakui kekuasaan-Nya atas segala peristiwa yang terjadi pada makhluk-Nya.
“Kalau kita mengalami musibah atau kejadian yang tidak diinginkan, yakinlah itu ujian hidup untuk membuktikan bahwa kita benar-benar beriman,” pesannya.
Menurutnya, beberapa sikap yang termasuk mengerdilkan Allah antara lain mengabaikan perintah-Nya, menyekutukan-Nya, serta berperilaku dan beradab buruk.
Dampak dari sikap tersebut, lanjutnya, adalah menjauh dari hidayah, kehilangan ketenangan hati, hingga mengalami kerugian besar di akhirat karena amal buruk lebih berat daripada amal baik.
Lebih lanjut, Ustadz Syakirin memaparkan bahwa cara menghindari sikap mengerdilkan Allah adalah dengan mengakui kekuasaan-Nya dalam setiap aspek kehidupan, menjalankan perintah-perintah-Nya seperti shalat, puasa, dan zakat, serta menjauhi perbuatan syirik dengan meyakini bahwa hanya Allah SWT yang mampu menolong hamba-Nya.
Sebagai penutup, Ustadz Syakirin mengajak jamaah untuk terus menjaga iman dan meningkatkan amal saleh.
“Kalau kita ingin mudah mendapat petunjuk, perbanyak amal saleh, ikuti adab Rasulullah, dan selalu agungkan Allah SWT,” tutupnya.(*)


0 Tanggapan
Empty Comments