Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Hal itu disampaikan saat menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman antara Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) dan Pemerintah Kabupaten anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang dirangkaikan dengan Koordinasi Program Kerja Sama Pendidikan, di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Acara yang diinisiasi oleh Kemendikdasmen bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini dihadiri lebih dari 200 kepala daerah, pemangku kepentingan pendidikan, dan perwakilan lembaga pendidikan.
Visi Pendidikan Bermutu untuk Semua
Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi kepada para kepala daerah yang terus menunjukkan komitmen untuk memajukan pendidikan di wilayah masing-masing.
“Visi besar kami adalah Pendidikan Bermutu untuk Semua. Visi ini merupakan amanat konstitusi sekaligus penjabaran dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkarakter,” ujarnya.
Menurut Mu’ti, keberhasilan pembangunan pendidikan nasional mustahil tercapai tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah. Karena itu, Kemendikdasmen mendorong sinergi kebijakan lintas sektor agar mutu pendidikan dapat merata dari kota hingga pelosok.
“Kita tidak hanya membangun sekolah, tetapi membangun peradaban. Pendidikan adalah sarana membangun generasi yang tangguh secara moral, mental, dan spiritual,” tegasnya.
APKASI Dorong Literasi Teknologi
Ketua Umum APKASI yang juga Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, menegaskan pentingnya keselarasan kebijakan antara pusat dan daerah. Ia menyebut keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada koordinasi yang baik di semua lini.
“Pembangunan infrastruktur, peningkatan kompetensi guru, dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci pemerataan mutu pendidikan,” ujarnya.
Bursah juga menyoroti pentingnya literasi teknologi seperti Internet of Things, blockchain, big data, dan kecerdasan buatan (AI) sebagai bekal generasi muda menghadapi masa depan. “Literasi digital bukan sekadar keterampilan tambahan, tetapi penentu arah pembangunan masyarakat,” tambahnya.
YPAN Fokus pada Transformasi Digital Pendidikan
Ketua Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN), Siti Nurkhayati, menjelaskan empat program utama yayasan dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional.
“Program kami meliputi pemberian beasiswa dinas daerah, penguatan komitmen bersama, inovasi pangan, serta digitalisasi pendidikan,” terangnya.
YPAN juga memperkenalkan teknologi seperti coding, deep learning, dan artificial intelligence ke dalam kurikulum sekolah agar peserta didik lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Program Strategis Kemendikdasmen
Dalam kesempatan itu, Abdul Mu’ti juga memaparkan berbagai langkah strategis Kemendikdasmen untuk memperkuat layanan pendidikan di daerah.
Di antaranya melalui revitalisasi sarana-prasarana sekolah dengan skema transfer langsung ke satuan pendidikan yang telah menjangkau lebih dari 16.000 sekolah pada tahun ini, serta distribusi 288.000 perangkat Interactive Flat Panel (IFP) ke berbagai sekolah di seluruh Indonesia.
Selain itu, peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru terus dilakukan melalui program beasiswa kualifikasi D-IV/S-1, sertifikasi, serta pelatihan dalam bidang teknologi kecerdasan buatan dan kepemimpinan kepala sekolah.
“Mutu guru adalah kunci. Karena itu, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru menjadi prioritas utama kami,” kata Mu’ti.
Tak hanya fokus pada aspek akademik, Kemendikdasmen juga memperkuat karakter peserta didik melalui program Senam Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria yang menumbuhkan disiplin, nasionalisme, dan kebugaran jasmani.
Wajib Belajar 13 Tahun dan Pendidikan Usia Dini
Kebijakan strategis lain yang kini dijalankan adalah program Wajib Belajar 13 Tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak. Program ini dijalankan bersama Kementerian Desa untuk memastikan setiap desa memiliki minimal satu lembaga pendidikan anak usia dini.
Kebijakan ini menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang menargetkan pemerataan akses pendidikan sejak usia dini.
Ajakan untuk Kolaborasi Semesta
Menutup sambutannya, Abdul Mu’ti mengajak seluruh kepala daerah untuk terus memperkuat kolaborasi dalam mendukung keberhasilan pendidikan nasional.
“Para kepala daerah adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan di wilayahnya. Pemerintah pusat hadir sebagai mitra untuk bersinergi mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.
Melalui kerja sama strategis antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi pendidikan nasional yang bermutu, merata, dan berkeadilan.
“Dengan semangat partisipasi semesta, mari kita bersama-sama mewujudkan pendidikan yang mencerdaskan, membangun karakter, dan memajukan peradaban bangsa Indonesia,” tutup Mu’ti.


0 Tanggapan
Empty Comments