Pembangunan kubah dan Masjid Al Badar Kertomenanggal, Surabaya, resmi rampung setelah melalui proses pengerjaan selama kurang lebih dua setengah tahun.
Kubah baru Masjid Al Badar yang berlokasi di depan Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim ini, memiliki desain yang terinspirasi dari Kubah Shakhrah atau Dome of the Rock di Yerusalem.
Kubah Shakhrah sendiri merupakan salah satu bangunan bersejarah di kompleks Masjid Al-Aqsa dan dikenal dengan kubah emasnya yang ikonik. Bangunan ini menjadi salah satu monumen Islam tertua yang masih berdiri hingga kini.
Ketua Takmir Masjid Al Badar, H. Ali Mu’ti, SE, MEI, mengungkapkan rasa syukurnya atas selesainya pembangunan ini.

“Alhamdulillah, setelah kurang lebih dua tahun, pembangunan kubah akhirnya selesai. Kami berharap keberadaan kubah ini semakin menambah keindahan dan kenyamanan jamaah dalam beribadah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kubah Masjid Al Badar berdiameter 13 meter, ditopang dengan kubus bawah berukuran 15 x 15 meter di lantai 4.
“Pekerjaan kubah dan kubusnya menelan biaya sebesar Rp 758 juta dari keseluruhan biaya pembangunan masjid, yakni Rp 5,45 miliar, yang telah dirampungkan,” beber Ali.
Menurutnya, pemilihan desain mirip Dome of the Rock bukan tanpa alasan. Selain nilai estetika, desain tersebut juga diharapkan mampu mengingatkan umat Islam pada sejarah dan peradaban Islam di Yerusalem.
“Kubah ini menjadi simbol pengingat bahwa Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci umat Islam yang harus kita jaga keberadaannya,” tambah Ali Mu’ti.
Pembangunan kubah ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat melalui sumbangan, infak, dan bantuan para dermawan.
Sejak tahap perencanaan hingga pemasangan akhir, jamaah terlibat aktif dalam pengawasan dan penyediaan kebutuhan.
Keberhasilan proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan warga Kertomenanggal, tetapi juga menginspirasi masjid-masjid lain untuk mengembangkan fasilitasnya demi kenyamanan jamaah.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu menyukseskan pembangunan fisik, sarana, dan prasarana di Masjid Al Badar,” katanya.

Ali menambahkan, pihaknya masih menyisakan tiga pekerjaan yang akan dikebut tahun ini. Pertama, pengembangan kamar mandi dan tempat wudu pria dengan biaya Rp 87.600.000.
“Juga pembangunan menara utama dengan anggaran Rp 256 juta dan finishing bagian belakang luar depan pengimaman dengan anggaran Rp 69 juta,” imbuhnya.
Sebelumnya, Masjid Al Badar telah menyelesaikan pembangunan dua menara di sisi utara dan selatan.
Masjid Al Badar menerima dan menyalurkan infak terbaik melalui BSI 715 3863 894 a.n. Masjid Al Badar. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments