PWMU.CO – Lazismu Kota Surabaya menyerahkan bantuan program bedah rumah (Rutilahu) kepada Fatchur Rachman, warga Wonocolo, Surabaya, dalam sebuah seremoni sederhana yang berlangsung penuh kehangatan.
Fatchur Rachman, pria berusia 62 tahun, merupakan pensiunan sopir PLN yang kini hidup sendiri. Ia dikenal sebagai warga Muhammadiyah yang telah lama berdakwah di lingkungan Wonocolo. Semasa aktif, ia turut membantu gerakan sosial sebagai driver ambulans Lazismu Wonocolo. Meskipun kini memasuki usia senja, dedikasinya tetap membekas di kalangan warga Muhammadiyah setempat.
Kepala Kantor Layanan Lazismu (KLL) PCM Wonocolo, Mufti Assidqi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia menjelaskan, kondisi rumah Pak Fatchur sebelumnya memang sudah tidak layak huni dan sudah lama menjadi perhatian warga Muhammadiyah setempat. Bahkan, rumah tersebut kerap digunakan untuk cangkrukan (silahturahim) bersama warga sekitar.
Setelah melalui proses pengajuan dan penantian, rumah tersebut akhirnya mendapatkan persetujuan bantuan dari Lazismu Kota Surabaya melalui program Rutilahu. Mufti berharap bantuan ini menjadi langkah awal untuk memperbaiki taraf hidup penerima manfaat, sekaligus menguatkan semangat gotong royong warga persyarikatan.
Sementara itu, Ketua PCM Wonocolo, Muhlasin ST, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara Lazismu dan struktur persyarikatan di tingkat cabang. Ia mengapresiasi langkah Lazismu Kota Surabaya yang sudah dua kali berupaya memberikan bantuan di wilayah Wonocolo, meskipun dalam kesempatan sebelumnya tidak terlaksana secara maksimal.
Muhlasin juga menyampaikan harapannya agar penerima bantuan dapat memanfaatkan rumah yang layak huni ini untuk meningkatkan kualitas ibadah dan pengabdiannya kepada umat. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar di tingkat cabang adalah terbatasnya anggaran untuk operasional ambulans, terutama ketika pelayanan dilakukan secara berkelanjutan dan gratis.
Menurutnya, biaya perawatan dan operasional ambulans cukup tinggi, dan hingga kini PCM Wonocolo belum memiliki dana cadangan untuk pembaruan kendaraan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ia berharap ada perhatian dan dukungan dari berbagai pihak untuk keberlangsungan layanan sosial ini.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari Lazismu Kota Surabaya, Marsono, juga menyampaikan laporan singkat terkait teknis bantuan. Ia menjelaskan bahwa bantuan awal yang diberikan untuk renovasi rumah Fathur Rahma berjumlah Rp8.840.000, sesuai proposal awal yang diajukan KLL Wonocolo.
Marsono yang juga menjadi koordinator ambulans Lazismu Surabaya menambahkan, pihaknya sedang berupaya menyatukan visi dan brand seluruh ambulans milik Muhammadiyah yang tersebar di Surabaya agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh warga persyarikatan.
Ia juga menyinggung realita di lapangan bahwa ketika ambulans digunakan oleh warga luar, pelayanan tetap diberikan sepenuh hati. Namun, ironisnya, saat ada tokoh Muhammadiyah wafat atau mengalami musibah, ketersediaan ambulans dan sopir kerap terkendala.
Menurutnya, kesadaran untuk saling mendukung perlu terus ditumbuhkan, agar sumber daya yang ada bisa digunakan secara adil dan merata. Ia berharap sinergi antara KLL, PCM, dan Lazismu Kota Surabaya terus diperkuat, terutama untuk mengembangkan pelayanan sosial di lingkungan Muhammadiyah.
Acara serah terima bantuan ini menjadi bukti nyata peran aktif Lazismu dalam menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, dengan semangat kolaborasi dan keikhlasan. (*)
Penulis M Tanwirul Huda Editor Wildan Nanda Rahmatullah
0 Tanggapan
Empty Comments