Search
Menu
Mode Gelap

Maba Umsida Diberi Wejangan Prof Jainuri Lewat Metafora McClelland

Maba Umsida Diberi Wejangan Prof Jainuri Lewat Metafora McClelland
Prof Jaenuri saat memberikan wejangan di Maba Umsida. (Istimewa/PWMU.CO)
pwmu.co -

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Achmad Jainuri MA., PhD memberikan motivasi kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tahun akademik 2025-2026.

Dalam pesannya, ia menekankan bahwa kesungguhan menjadi kunci utama dalam meraih ilmu pengetahuan.

Semangat Prestasi

“Jadi kesungguhan dalam belajar menjadi acuan utama kalian agar berhasil,” ujarnya.

Ia lalu mengutip pepatah lama yang tetap relevan, Man Jadda Wajada, barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil.

Menurutnya, prinsip itu masih bisa diterapkan generasi Z. Mahasiswa perlu menanamkan keyakinan dan keinginan untuk selalu berhasil dalam pekerjaan maupun perkuliahan.

Virus McClelland: Need for Achievement

Prof Jain kemudian memperkenalkan teori David McClelland tentang Need for Achievement (nAch) atau kebutuhan untuk berprestasi.

Metafora ini menggambarkan motivasi untuk unggul dalam situasi kompetitif. “Keberhasilan masyarakat Barat salah satunya karena sistem tujuan dan program mereka selalu berhimpitan. Itulah virus Need for Achievement,” jelasnya.

Namun, ia mengingatkan, setiap proses belajar pasti penuh godaan. Karenanya, mahasiswa perlu berpegang pada pepatah Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Mahasiswa Kader Bangsa, Umat, Persyarikatan, dan Universitas

Selain soal prestasi akademik, Prof Jain menegaskan mahasiswa juga adalah kader bangsa. Mereka dituntut memiliki kualifikasi pendidikan yang baik agar kelak mampu memimpin bangsa.

“Setelah kalian lulus, maka kalianlah yang menggantikan posisi mereka nanti,” ujarnya, seraya mengutip pepatah Arab Syubbanul yaum rijalul ghod pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.

Mahasiswa juga harus menjadi kader umat, berjuang demi kemaslahatan berdasarkan nilai-nilai Islam. Begitu pula sebagai kader persyarikatan, yang membawa misi kemanusiaan dengan semangat filantropi.

Al yadul ulya khairun minal yadis sufla. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” katanya.

Selain itu, mahasiswa juga merupakan kader universitas. Ia berpesan agar kabar baik tentang Umsida disebarkan luas, sementara jika ada kekurangan, disampaikan kepada pimpinan untuk perbaikan bersama.

“Pendidikan adalah landasan kokoh untuk mengatur negara maupun pemerintahan. Jika masyarakat tidak terdidik, maka penguasanya juga akan begitu,” tegasnya.

Di akhir, Prof Jain berpesan agar mahasiswa benar-benar menekuni studi dan mencetak prestasi, sehingga kelak dapat memberi manfaat bagi lingkungan sekitar maupun masyarakat luas. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments