Search
Menu
Mode Gelap

Matsamutu Malang Gelar Workshop Sekolah Inklusi

Matsamutu Malang Gelar Workshop Sekolah Inklusi
pwmu.co -
Dokumentasi Workshop Service Excellence (Uswatun/PWMU.CO)

PWMU.CO – Guna meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan memperkuat peran guru dalam menghadapi tantangan era inklusif, MTs Muhammadiyah 1 (Matsamutu) Malang menggelar Workshop Service Excellence dan Menjadi Guru Hebat di Sekolah Inklusi pada Senin (23/6/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen madrasah dalam membentuk pendidik yang tidak hanya profesional dan ramah layanan, tetapi juga adaptif terhadap keberagaman kebutuhan peserta didik.

Acara diawali dengan sambutan dari Kepala MTs Muhammadiyah 1 Malang, Ibu Truli Maulida W MA. Dalam sambutannya, beliau memperkenalkan satu per satu guru dan karyawan di lingkungan madrasah.

Ia menyampaikan bahwa di sekolah Muhammadiyah, guru tidak hanya berkembang dalam hal pedagogik, tetapi juga diberi ruang luas untuk menggali dan mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki.

“Kami memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk guru dan karyawan agar tumbuh dan berkembang sesuai potensi masing-masing,” ujarnya.

Workshop secara resmi dibuka oleh Ketua Majelis Dikdasmen PCM Lowokwaru, Dr Muhammad Muhson Aziz. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa menjadi guru dan karyawan di lembaga pendidikan bukan sekadar datang, bekerja, lalu pulang.

Profesi ini menuntut lebih dari sekadar rutinitas. “Guru dan tenaga kependidikan harus memiliki semangat pelayanan, kepekaan terhadap perubahan, dan kemampuan beradaptasi dengan dinamika peserta didik maupun lingkungan kerja,” tegasnya.

Beliau juga menyinggung istilah “melek walang”, sebuah ungkapan dalam budaya Jawa yang menggambarkan seseorang yang secara fisik tampak terjaga, namun sejatinya kosong, tidak fokus dan tidak sepenuh hati dalam menjalankan tugasnya.

Sikap seperti ini, menurutnya, berbahaya dalam dunia pendidikan karena dapat menghilangkan makna pelayanan dan memadamkan semangat belajar peserta didik.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Acara inti workshop terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh Ibu Asmawati Rosyidah SH MPd yang mengusung tema Melayani dengan Ihsan. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan tiga indikator pelayanan yang ihsan, yaitu Good Looking (penampilan baik), Service Delivery (pelayanan yang prima), dan Competency (kompetensi profesional). Ia juga menekankan pentingnya empat kompetensi guru, yakni kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial.

Sesi kedua workshop bertajuk Dari Hati untuk Semua Anak: Menjadi Guru Hebat di Sekolah Inklusi, disampaikan oleh Ni’matuzahroh SPsi MSi PhD. Beliau menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini adalah menumbuhkan kesadaran guru terhadap nilai-nilai inklusi, memahami peran guru sebagai agen perubahan, serta mengenali karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Dalam presentasinya, Ni’matuzahroh mengapresiasi bahwa seluruh guru dan karyawan MTs Muhammadiyah 1 Malang telah mengenal dan menerapkan pendekatan inklusif dalam pembelajaran.

“Mereka sudah mampu memberikan pelayanan kepada anak-anak inklusi dengan baik,” ujarnya.

Workshop ditutup dengan sesi menuliskan komitmen bersama dari para guru untuk terus mendukung dan mengembangkan pendidikan inklusi di lingkungan madrasah.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan seluruh guru dan karyawan MTs Muhammadiyah 1 Malang semakin siap memberikan pelayanan terbaik, dan menghadirkan pendidikan yang inklusif, berkualitas, serta bermakna bagi seluruh peserta didik. (*)

Penulis Uswatun Hasanah Editor M Tanwirul Huda

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments