
PWMU.CO – Acara wisuda purna siswa sekaligus pengukuhan para alumni SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya dibuka dengan penampilan pemanah jitu dan dipandu oleh Master of Ceremony (MC) cilik di Auditorium Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Sabtu (21/6/2025).
Acara yang bertajuk “Generasi Qurani Berakhlak Mulia dan Mendunia” ini turut dimeriahkan dengan karangan bunga ucapan selamat dari berbagai tokoh penting di Surabaya, salah satunya dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi ST MT. Ucapan selamat juga datang dari sejumlah mitra atau vendor yang bekerja sama dengan SD Musix.
“Bukan hanya pensi dari para siswa, tetapi nanti juga akan dipandu oleh dua MC cilik kita,” ujar salah satu Guru SD Musix, Nurun Naharo SAg MPd.
Kedua MC cilik dalam acara tersebut adalah Muhammad Zaidan Al Makah (Zidan), siswa kelas 4 ICP, dan Ghaitsa Nadwa Adzkiyah (Ghaitsa), siswi kelas 3 ICP.
Zidan tampil percaya diri mengenakan setelan jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih. Rambutnya disisir rapi dengan model jambul ala MC profesional, menambah kesan meyakinkan dalam penampilannya.
Sementara itu, Ghaitsa, gadis lembut berkulit kuning langsat, tampil anggun dalam balutan kebaya bermotif bunga-bunga yang dipadukan dengan rok batik cokelat dan kerudung senada, menjadikan penampilannya semakin menarik dan memesona.
“Good morning parents, ustadz ustadzah, brothers sisters 6th grade and all of my friends,” sapa Zidan dengan fasih.
Selanjutnya, dia juga memperkenalkan diri, “How are you? I hope you are all in good health today. Let me introduce myself, my name is Zidan.”
Tak kalah seru, Ghaitsa pun menyapa dengan suara lantang dan penuh semangat saat memperkenalkan diri.
“Hello, my name is Ghaitsa. Alhamdulillah, hari ini kita bisa berkumpul bersama di acara ini!,” serunya.
Ia kemudian berhenti sejenak, lalu bersama Zaidan berseru dengan kompak, “Pisah Kenang SD Muhammadiyah 6 Tahun Ajaran 2024-2025!.”
Tepuk tangan tak henti-hentinya menggema memenuhi ruangan berkapasitas lebih dari 500 orang itu. Selanjutnya, Zidan melanjutkan perannya sebagai pemandu pentas seni dalam pra-acara pagi itu.
Penampilan pertama dibuka dengan pertunjukan seni bela diri Tapak Suci yang diperagakan oleh lima siswa-siswi di antaranya yaitu Jonathan (kelas 2A), Mikaila (kelas 2B), Meysha (kelas 2B), Moh. Nafis (kelas 1 ICP), dan Alicia (kelas 1 ICP). Gerakan demi gerakan yang lincah dan penuh semangat berhasil memukau para penonton.
“Bagaimana penampilan adik-adik tadi, Ghaitsa?,” sela Zidan.
“Wah, gerakannya lincah dan memukau!,” sahut Ghaitsa antusias.
Selanjutnya, mereka mengantarkan penampilan berikutnya, yaitu tim angklung.
“Para hadirin, mari kita sambut penampilan terakhir, Tari Semut, yang akan dibawakan oleh adik-adik kelas satu!,” seru mereka bersama-sama.
Lenggak-lenggok para penari cilik ini membuat para wisudawan tertawa terpingkal-pingkal. Dengan kostum semut berwarna hitam, gerakan mereka saat mengayunkan pinggang tampak lucu dan menggemaskan, sehingga tak heran jika berhasil mengundang tawa para penonton.
Para penari cilik tersebut adalah Ainaya (kelas 1A), Khairina (kelas 1B), Aira raveena (kelas 1B), Anisa (kelas 1B), Namira (kelas 1B), Alesha (kelas 1B), dan Nastasia (kelas 1B). Anak-anak hebat tersebut dilatih oleh Rizki Handayani SPd dan didampingi oleh Soeci Lestasi SPd.
Berakhirnya Tari Semut menandai penutupan rangkaian pra-acara wisuda purna siswa. Acara resmi kemudian dibuka secara simbolis dengan melesatnya anak panah dari jemparing milik Atharrazka Janitra Noor Almeera (Almeera), siswi kelas 3 ICP.
Sebelum prosesi dimulai, para panitia sempat merasa was-was dan tegang.
“Nanti kalau panahnya tidak kena, bagaimana?,” kata Kaur Kesiswaan, Hidayatun Ni’mah, dengan nada cemas.
Sementara itu, Nurun Naharo menenangkan, “Tenang, Ustazah. Dia itu pemanah jitu, dan semuanya sudah saya antisipasi.”
Rasa cemas juga turut dirasakan oleh para tamu undangan. Almeera, yang tampil percaya diri dengan kostum khas pemanah lengkap beserta jemparingnya, perlahan memasuki arena utama.
Tanpa banyak basa-basi, ia langsung mengarahkan anak panah ke arah balon yang tergantung di atas panggung. Setelah memastikan bidikannya tepat, ia bersiap untuk melepaskan tembakan.
“Dooorrrr!”. Suara letusan balon seketika memecah ketegangan yang menyelimuti ruangan, disambut sorak dan tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Perasaan lega dan bangga pun menyelimuti seluruh auditorium UINSA. Dengan demikian, acara Wisuda Purna Siswa resmi dimulai. (*)
Penulis Basirun Editor Ni’matul Faizah


0 Tanggapan
Empty Comments