Kegiatan Muhammadiyah Historical Walk (MHW) #Batch 2 Ampel Edition kembali digelar, kali ini membawa peserta untuk menelusuri jejak sejarah Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Surabaya, Ahad (21/12/2025).
Sebagai rumah sakit Muhammadiyah tertua kedua setelah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS ini menyimpan banyak cerita penting dalam perjalanan pelayanan kesehatan Muhammadiyah di Indonesia.
Kedatangan rombongan peserta MHW disambut hangat oleh jajaran staf dan Direktur RS PKU Muhammadiyah Surabaya, drg. Devita Eryani Putri. Dengan senyum ramah, drg. Devita menyapa setiap peserta, mengekspresikan kebanggaan dan kegembiraan atas kunjungan mereka ke rumah sakit Muhammadiyah yang telah berdiri sejak 1924 ini.
Peserta MHW yang kedinginan dijamu dengan kopi dan teh hangat, polo pendem, serta jajanan khas Ampel, yang dinikmati dalam suasana penuh keakraban.
General Manager RS PKU Muhammadiyah Surabaya, Yul Chaidir menjelaskan bahwa langkah awal Muhammadiyah dalam bidang kesehatan di Surabaya diwujudkan dengan mendirikan Balai Kesehatan (Poliklinik) PKU Muhammadiyah Surabaya pada 14 September 1924 di Jalan Sidodadi Nomor 57.
“Lembaga ini diberi nama PKU (Penolong Kesengsaraan Umum), sebuah istilah khas Muhammadiyah yang mencerminkan semangat untuk membantu kaum dhuafa dan fakir miskin dalam memperoleh akses pelayanan medis,” jelasnya.
Langkah tersebut menjadi tonggak sejarah penting karena menjadikan PKU Muhammadiyah salah satu fasilitas kesehatan modern yang dapat diakses masyarakat luas dengan biaya terjangkau pada masa kolonial, di tengah dominasi fasilitas kesehatan milik pemerintah Belanda dan swasta yang sulit dijangkau oleh pribumi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam perjalanannya, PKU Muhammadiyah Surabaya mengalami perkembangan yang pesat. Setelah berpindah-pindah lokasi, pada tahun 1929-1930 PKU akhirnya menetap di Jalan KH. Mas Mansyur Nomor 180-182 yang hingga kini menjadi lokasi utama layanan kesehatan Muhammadiyah di Surabaya.
Seiring meningkatnya kebutuhan dan kepercayaan masyarakat, layanan kesehatan Muhammadiyah pun berkembang menjadi lebih profesional dan komprehensif. Pada tahun 2002, fasilitas ini resmi ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) PKU Muhammadiyah Surabaya.
“Selanjutnya, pada tahun 2012, nama lembaga ini disempurnakan menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya,” sambungnya.
Keberadaan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya tidak hanya menjadi bukti nyata kiprah Muhammadiyah dalam bidang kesehatan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perkembangan amal usaha kesehatan Muhammadiyah di berbagai daerah.
“Hotel Walisongo, yang terletak tepat di belakang rumah sakit, telah dibeli dan kini berfungsi sebagai bagian dari rumah sakit,” pungkasnya.
Setelah berfoto bersama, peserta diajak menjelajahi lorong-lorong rumah sakit sebelum melanjutkan perjalanan ke TK-SD Islam Mufidah. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments