Search
Menu
Mode Gelap

MPID Gelar FGD Buku Sejarah Muhammadiyah Jawa Timur di Umsura

MPID Gelar FGD Buku Sejarah Muhammadiyah Jawa Timur di Umsura
pwmu.co -

Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Buku Sejarah Muhammadiyah Jawa Timur sekaligus konsolidasi MPID di Universitas Muhammadiyah Surabaya (Umsura), Sabtu (13/12/2025) mendatang.

Bebeberapa tokoh penting Muhammadiyah dijadwalkan hadir, di antaranya Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Syafiq A. Mughni, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Achmad Jainuri, Ketua PWM Jatim Prof. Sukadiono, Wakil Ketua PWM Jatim, Dr. Hidayatulloh, Sekretaris PWM Jatim Prof. Biyanto, dan Rektor Umsura Dr. Mundakir.

Ketua panitia pelaksana, Teguh Imami, menjelaskan, FGD ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan penulisan sejarah Muhammadiyah Jawa Timur yang lebih lengkap, akurat, dan berperspektif regional.

Dia menegaskan, penulisan sejarah tidak boleh hanya mencatat peristiwa masa lalu, tetapi juga merekam dinamika, peran, dan kontribusi Muhammadiyah di Jawa Timur dari masa ke masa.

“FGD ini kami selenggarakan untuk memperkaya bahan penulisan sejarah Muhammadiyah Jawa Timur. Banyak tokoh, peristiwa, dan gerakan penting yang belum terdokumentasikan secara utuh. Buku ini nanti harus menjadi rujukan akademik sekaligus inspirasi bagi generasi muda,” ujar Teguh Imami, Kamis (11/12/2025) .

Menurut Teguh, selain membahas struktur dan metodologi penyusunan buku, forum juga menjadi ajang konsolidasi MPID dalam memperkuat kolaborasi lintas daerah.

Hal ini penting karena data sejarah tersebar di cabang, ranting, dan daerah, sehingga dibutuhkan harmonisasi agar penulisan lebih komprehensif dan tidak terputus antara satu periode dengan yang lain.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Kerja-kerja literasi dan dokumentasi tidak bisa dikerjakan sendiri. MPID daerah memiliki peran besar dalam mengumpulkan arsip, wawancara tokoh, dan menelusuri jejak sejarah lokal. Karena itu, FGD ini juga menjadi ruang konsolidasi supaya alur kerja kita lebih terkoordinasi,” jelasnya.

Teguh menambahkan, penyusunan Buku Sejarah Muhammadiyah Jawa Timur merupakan upaya untuk merawat ingatan kolektif gerakan.

Banyak pendiri dan tokoh Muhammadiyah di Jatim, katanya, memiliki jasa besar dalam pendidikan, kesehatan, dakwah, hingga pemberdayaan masyarakat. Namun sebagian kisah tersebut belum terdokumentasikan secara rapi.

“Kita ingin memastikan bahwa jejak perjuangan para pendahulu tidak hilang. Buku ini bukan sekadar catatan historis, tetapi bentuk penghormatan terhadap perjuangan mereka,” tambahnya.

Acara FGD ini juga melibatkan akademisi, sejarawan, dan pegiat literasi Muhammadiyah. Peserta akan diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan, mulai dari pendekatan historiografi, penggunaan arsip digital, hingga integrasi dokumentasi ke dalam platform digital MPID. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments