Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sidayu menggelar pertemuan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu (13/12/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Biro Administrasi Umum (BAU) UMM ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi sekaligus meningkatkan wawasan keorganisasian.
Kegiatan tersebut diikuti oleh PCM Sidayu, 17 Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Aisyiyah, 17 Pimpinan Ranting Aisyiyah, Lazismu, takmir masjid, serta unsur Angkatan Muda Muhammadiyah, di antaranya Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Total peserta yang hadir berjumlah 140 orang.
Ketua PCM Sidayu, H. Ach. Muladzidz, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi silaturahmi yang telah dilakukan setiap kali PCM dan PCA Sidayu menggelar Musyawarah Pimpinan di UMM.
Menurutnya, pertemuan ini juga menjadi sarana motivasi bagi pimpinan dan anggota persyarikatan agar terus bergerak aktif dalam organisasi dengan meneladani pengelolaan kelembagaan yang dilakukan UMM.
Rombongan PCM dan PCA Sidayu disambut oleh Wakil Rektor II UMM Dr. Ahmad Juanda, Ak., M.M., C.A., dan Wakil Rektor V UMM Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan. Ia juga memperkenalkan program baru UMM berupa beasiswa bagi putra-putri alumni UMM dari berbagai angkatan. Selain itu, ia memberikan pengantar materi tentang keorganisasian.
“Apasih inti organisasi itu?” tanya Tri Sulistyaningsih sebagai pemantik diskusi.
Pertanyaan tersebut mendapat beragam tanggapan dari peserta. Zainal Abidin, S.Pd., menyampaikan bahwa inti organisasi adalah tertib. Sementara itu, Fitryah Ahmad menambahkan bahwa kerja sama merupakan inti dalam berorganisasi.
Menanggapi hal tersebut, Tri Sulistyaningsih menjelaskan bahwa keorganisasian dapat diibaratkan seperti pelaksanaan salat, yang menuntut ketertiban dan kepatuhan terhadap tugas dan aturan. Ia mencontohkan mekanisme musyawarah dalam Muhammadiyah yang berjenjang, mulai dari muktamar hingga musyawarah ranting, dalam proses pemilihan pimpinan.
Wakil Rektor II UMM, Dr. Ahmad Juanda, menambahkan bahwa Muhammadiyah memiliki keunggulan dalam sistem pengorganisasian. Ia mengibaratkannya seperti salat berjamaah, ketika imam memulai takbir dan jamaah mengikuti dengan tertib. Saf harus diluruskan dan dirapatkan sebagai bentuk kesempurnaan.
“Hati-hati dalam kebaikan, sesuatu kebenaran, misi tentang kebaikan tetapi kalau tidak diorganisir dengan baik akan kalah dengan kebathilan atau tujuan yang jahat tetapi diorganisir dengan baik,” ujar Ahmad Juanda mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib.


0 Tanggapan
Empty Comments