Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Babat sukses menyelenggarakan Pelatihan Dirijen bagi seluruh kader Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) se-Cabang Babat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Babat pada Ahad (21/12/2025) dan diikuti oleh puluhan kader perempuan muda Muhammadiyah dengan penuh antusiasme.
Pelatihan ini tidak hanya dirancang sebagai kegiatan peningkatan keterampilan teknis semata, tetapi juga dijadikan sebagai momentum penting untuk menumbuhkan semangat berorganisasi, meningkatkan rasa percaya diri, serta memperkuat peran kader Nasyiatul Aisyiyah dalam berbagai kegiatan persyarikatan. Acara tersebut diselenggarakan secara tertib dan telah dipersiapkan dengan matang oleh panitia PCNA Babat.
Dalam sambutannya, Ayahanda Nur Hadi selaku perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap gerak langkah PCNA Babat. Lampu hijau telah diberikan kepada PCNA untuk terus aktif menggelar kegiatan yang bermanfaat bagi kader maupun persyarikatan secara luas.
Ia menegaskan bahwa kader Nasyiatul Aisyiyah tidak perlu merasa terbebani oleh peran domestik sehingga menghambat aktivitas organisasi, karena Muhammadiyah selalu mendorong keseimbangan antara peran keluarga dan peran sosial. Bahkan, dukungan PCM Babat telah ditegaskan secara terbuka sebagai bentuk komitmen pembinaan kader perempuan muda.
“Nasyiah harus sering-sering mengadakan kegiatan. Semakin banyak kegiatan, semakin baik. Jika memang perlu mengajak anak, maka ajaklah. Tidak ada alasan untuk tidak berkegiatan hanya karena alasan anak,” tegas Ayahanda Nur Hadi yang disambut tepuk tangan meriah peserta.
Pembekalan Materi Teknis dan Praktik Langsung
Pelatihan ini menghadirkan Ibunda Ati Imayati sebagai pemateri utama. Para peserta dibekali dengan pemahaman mendasar hingga lanjutan mengenai teknik dirijen yang baik dan benar. Materi disampaikan secara sistematis, kemudian diperdalam melalui praktik langsung agar lebih mudah dipahami dan diterapkan.
Dalam pemaparannya, Ayunda Ati Imayati menekankan bahwa seorang dirijen bukan sekadar penggerak tangan, melainkan sosok yang menjadi pengendali irama, ekspresi, dan kekompakan sebuah lagu. Berbagai teknik penting telah dijelaskan, mulai dari teknik ketukan (beating) untuk pola 2/4, 3/4, dan 4/4, aba-aba persiapan (attack), hingga teknik mengakhiri lagu (release) secara tegas dan berwibawa.
Beberapa materi teknis disampaikan secara rinci agar peserta mampu memahami standar prosedur (SOP) seorang dirijen yang profesional. Selain itu, pentingnya postur tubuh, kontak mata, serta ekspresi wajah juga ditekankan karena aspek tersebut sangat memengaruhi semangat dan kekompakan paduan suara.
“Seorang dirijen Nasyiah harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Jika dirijennya ragu, maka suara yang dihasilkan jamaah atau anggota pun akan ragu,” ujar Ayunda Ati Imayati di sela-sela sesi praktik.
Ketua PCNA Babat, Ratna Dewi Rochmawati, menyampaikan bahwa pelatihan ini menyasar seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah Babat agar memiliki kemampuan memimpin penyajian lagu di setiap acara resmi. Pelatihan ini diharapkan mampu melahirkan kader-kader dirijen yang siap ditugaskan kapan pun dibutuhkan.
Dengan penguasaan SOP yang tepat dan mental yang kuat, kader Nasyiatul Aisyiyah diharapkan dapat menjaga kekhidmatan lagu-lagu perjuangan, seperti Indonesia Raya dan Mars Nasyiatul Aisyiyah, dalam setiap kegiatan persyarikatan. Ke depan, kegiatan serupa akan terus dikembangkan sebagai bagian dari penguatan kapasitas kader.


0 Tanggapan
Empty Comments