Search
Menu
Mode Gelap

Pelan-Pelan Saja, Kamu Tidak Gagal

Pelan-Pelan Saja, Kamu Tidak Gagal
Ilustrasi: OpenAI
Oleh : Ferry Is Mirza Jurnalis Senior dan Aktivis Muhammadiyah
pwmu.co -

Hari ini, Senin (15/12/2025), hari ke-350 tahun 2025 yang tinggal dua pekan lagi berganti tahun 2026.

Perjalanan panjang hari ke hari – minggu ke minggu dan bulan berganti sejak awal Januari sampai akhir Desember, tidak semua orang berani mengaku lelah.

Di tengah hidup yang menuntut kita selalu kuat dan cepat, tulisan ini mengajak pembaca menepi sejenak berdamai dengan rasa lelah, mengingat kembali iman dan menemukan kekuatan dari langkah langkah kecil yang sering terlupakan.

Ada hari-hari ketika bangun tidur saja rasanya berat. Bukan karena tidak bersyukur, tapi karena hidup memang sedang ramai di kepala.

Target datang bersamaan. Ekspektasi tinggi. Perbandingan di layar tak ada habisnya. Kalau sedang di fase itu, tarik napas sebentar. Kamu tidak rusak. Kamu manusia. Lelah Itu bukan gagal, kadang Itu tanda kamu sudah terlalu kuat terlalu lama

Islam tidak pernah menuntut kita kuat setiap saat. Allah sendiri berkata dengan lembut: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya”. (QS. Al-Baqarah: 286)

Artinya sederhana: kalau kamu capek, itu bukan karena kamu lemah tapi karena kamu sedang memikul sesuatu yang berarti.

Pelan itu masih bergerak. Di dunia yang serba cepat, pelan sering dianggap kalah. Padahal pelan juga bisa sampai, asal tidak berhenti.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah mengingatkan bahwa iman dan semangat manusia memang naik turun. Dan itu normal.

Kamu tidak harus produktif setiap hari. Ada hari untuk berlari. Ada hari untuk duduk dan menyembuhkan diri.

Kadang yang bikin lelah bukan kurang pencapaian, tapi terlalu lama fokus ke diri sendiri. Islam mengajarkan sesuatu yang indah: saat hati terasa sempit, perluas dengan memberi.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”

Tidak harus uang. Mendengarkan teman. Membantu tanpa diminta. Mendoakan diam-diam.

Anehnya, memberi sering membuat hati lebih utuh.

Scroll sebentar saja, hidup orang lain terlihat selalu lebih jadi. Lebih mapan. Lebih bahagia. Lebih berhasil.

Padahal Allah sudah mengingatkan dengan lembut: jangan ukur hidupmu dengan takdir orang lain. Apa yang kamu jalani sekarang mungkin tidak viral, tapi sedang sangat membentukmu.

Kamu tidak harus datang dengan kata-kata indah. Cukup jujur. Allah SWT bilang: Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.

Tenang bukan berarti semua masalah hilang, tapi hati punya tempat aman untuk bersandar. Kalau hari ini kamu hanya sanggup bertahan, itu sudah cukup. Kalau kamu masih mau bangun dan mencoba lagi, itu sudah luar biasa.

Kamu tidak terlambat. Kamu tidak sendirian. Dan hidupmu masih sangat layak diperjuangkan.

Kalau tulisan ini sampai ke kamu, mungkin ini tanda: pelan-pelan saja, tapi jangan menyerah. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments