Search
Menu
Mode Gelap

Penari Cilik SD 4 Zamzam Tampilkan Tarian Kepis Ronjot di Peresmian RSU Assakinah, Ini Maknanya

Penari Cilik SD 4 Zamzam Tampilkan Tarian Kepis Ronjot di Peresmian RSU Assakinah, Ini Maknanya
pwmu.co -
Tim Tari SD Zamzam bersama Ketua PCM Sepanjang, BPH Umsida dan PWM Jatim (Realita Tataguna CB/PWMU.CO)

PWMU.CO – Penari cilik dari SD Muhammadiyah 4 Zamzam Sidoarjo berkesempatan menjadi salah satu pengisi acara dalam peresmian RSU Assakinah Medika, Selasa (8/7/2025).

Para penari cilik SD Muhammadiyah 4 Zamzam tersebut merupakan siswa-siswi dari ekstrakurikuler tari. Dalam kesempatan ini, mereka membawakan tarian Kepis Ronjot. Gerakan yang luwes dipadukan dengan iringan musik yang dinamis berhasil menambah semarak dan keceriaan dalam acara peresmian tersebut.

Ditemui usai acara, Staf Kesiswaan SD Muhammadiyah 4 Zamzam, Lyla Sultanti Utami SPd mengaku bangga dengan keberanian dan kekompakan tim tari SD Muhammadiyah 4 Zamzam.

Alhamdulillah, penampilannya luar biasa. Anak-anak kami sudah berlatih dengan giat, jadi tidak heran jika penampilan mereka sangat memuaskan,” ujarnya.

Tari Kepis Ronjot yang dibawakan oleh Farisha Aghnia (kelas 4 Ar-Rahman), Hanania Hanum, Khaira Alis, dan Aulia Nizza Adiba (kelas 4 Ar-Rahim), serta Nasyifa Laiba Putri (kelas 3 Ar-Rahim), merupakan tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Sidoarjo. Tarian ini mengisahkan tentang para nelayan yang sedang mencari kupang di perairan .

“Tari Kepis Ronjot ini merupakan tarian khas Kabupaten Sidoarjo. Gerakan dalam tarian tersebut diadaptasi dari aktivitas para nelayan saat mencari kupang. Kupang sendiri adalah sejenis kerang yang banyak ditemukan di perairan Jawa Timur, khususnya Sidoarjo. Selain itu, kupang juga dikenal sebagai salah satu penganan khas daerah ini,” jelas perempuan yang akrab disapa Ustadzah Lyla ini.

Ia juga berharap, melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SD Muhammadiyah 4 Zamzam, bakat dan minat siswa dapat tersalurkan dengan baik sekaligus menjadi sarana untuk melestarikan budaya bangsa.

“Alhamdulillah, selain sering diundang untuk mengisi acara di lingkungan Persyarikatan, ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah 4 Zamzam juga kerap membawa pulang piala kejuaraan di berbagai bidang, baik di tingkat regional maupun nasional. Ini merupakan bukti komitmen kami dalam memberikan pelayanan pendidikan terbaik untuk umat,” ungkapnya.

Saat ditanya mengapa memilih Tari Kepis Ronjot untuk penampilan kali ini, Ustadzah Lyla menjelaskan bahwa tarian tersebut merupakan salah satu bentuk edukasi budaya lokal yang diberikan di SD Muhammadiyah 4 Zamzam. Dengan demikian, selain menyalurkan bakat dan minat, para siswa juga mendapatkan pengetahuan baru mengenai budaya daerah mereka.

“Meskipun Tari Kepis Ronjot merupakan tarian tradisional, namun telah diberikan sentuhan modern, baik dari segi kostum maupun musik pengiring, agar lebih menarik bagi generasi muda,” sambungnya.

Menurutnya, dengan begitu, secara tidak langsung anak-anak memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru mengenai kehidupan para nelayan kupang. Mereka jadi memahami bahwa kupang yang selama ini mereka santap berasal dari kerja keras para nelayan.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Sementara itu, ada cerita menarik dari para penari cilik yang tampil dalam acara tersebut. Salah satu siswi kelas 4 SD Ar-Rahim, Khaira Alis Nafia, mengaku merasa sangat gugup menjelang penampilannya kali ini. Pasalnya, acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Sidoarjo.

“Deg-degan banget karena ternyata banyak sekali yang datang, dan ada Pak Bupati juga. Tapi senang, akhirnya bisa menyelesaikan tarian dengan sukses,” tuturnya usai tampil.

Siswa yang akrab disapa keke ini mengaku banyak hal yang ia dapat selama mengikuti ekstrakulikuler tari di SD Muhammadiyah 4 Zamzam.

“Awalnya memang sulit, karena selain harus menghafal gerakan, kami juga harus menyesuaikannya dengan musik. Selain itu, kami harus menjaga kekompakan agar setiap gerakan tari bisa selaras. Jadi, kalau ada yang salah, otomatis harus diulang lagi dan lagi,” ucapnya sambil tertawa.

Keke juga mengaku bahwa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari, ia menjadi lebih percaya diri dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Menurutnya, tarian yang indah dan selaras hanya bisa tercipta dari pribadi penari yang disiplin dan penuh komitmen.

“Ketika kita tidak bertanggung jawab pada diri sendiri dan tidak fokus saat latihan, tentu yang dirugikan bukan hanya diri kita, tapi juga seluruh kelompok. Tapi bukan berarti kita tidak boleh melakukan kesalahan. Tidak apa-apa salah, yang penting mau belajar lagi dan terus mencoba. Lama-lama pasti bisa,” tegasnya.

Selain itu, menurutnya, kontrol terhadap diri sendiri juga penting, bagaimana mengelola fokus, mengatasi rasa gugup, dan tetap percaya diri saat berada di atas panggung. (*)

Penulis Realita Tataguna CB Editor Ni’matul Faizah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments