Pagi Sabtu yang cerah (29/11/2025) menjadi saksi semangat luar biasa warga Muhammadiyah Cabang Laren. Sejak matahari baru naik sejengkal, halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Laren sudah dipenuhi lautan manusia. Sekitar tiga ribu warga dan simpatisan Muhammadiyah tumpah ruah mengikuti Jalan Sehat sebagai puncak Milad ke-113.
Aroma optimisme dan kegembiraan seolah menebal di udara. Panitia sendiri tidak menyangka antusiasme sebesar itu hadir dari persiapan yang sebenarnya sangat mendadak.
Tepat pukul 07.00 WIB, barisan peserta dilepas dari depan GDM. Langkah-langkah mereka diiringi dua pasukan drumband: Setia Melati dari Tejoasri dan Surya Tunas Muda dari Brangsi. Dentuman bass, dering simbal, dan hentakan snare drum membuat rute jalan sehat itu serasa parade besar yang penuh energi.
Peserta bergerak menyusuri rute dan kembali finis di halaman GDM yang telah disulap menjadi pusat kegiatan, lengkap dengan panggung dan deretan doorprize yang menggoda mata.
250 Doorprize dan 3 Hadiah Utama yang Bikin Riuh
Sebanyak 250 hadiah menarik, mulai peralatan dapur, perlengkapan rumah tangga, hingga sembako telah tersusun rapi. Namun yang paling ditunggu-tunggu adalah tiga hadiah utama:
- Dua sepeda listrik,
- Satu mesin cuci cantik.
Dua sepeda listrik itu menjadi cerita tersendiri. Keduanya merupakan subsidi dari kader-kader Muhammadiyah:
• Nasruddin, ST (Anggota DPD PAN Lamongan, asal Tejoasri), dan
• Bang Kumis, pengusaha Soto Lamongan yang sukses di Papua.
Kebaikan mereka menjadi penyulut semangat banyak orang untuk ikut berbagi.
Dana Melonjak dari Rp 8 Juta ke Rp 20 Juta
Ketua Panitia, Abdullah Faisal, tak henti-henti bersyukur. Ia mengaku semula panitia hanya menganggarkan sekitar delapan juta rupiah untuk hadiah. Namun siapa sangka, hingga kegiatan berlangsung, subsidi terus berdatangan dan akhirnya membengkak menjadi sekitar dua puluh juta rupiah jika ditotal seluruh bentuk hadiah.
“Alhamdulillah, bantuan terus mengalir. Bahkan saat jalan sehat sudah dimulai pun masih ada yang mengirim hadiah,” ujar pria asal Godog itu.
Faisal tak menutupi bahwa persiapan yang sangat singkat sempat membuatnya cemas. Perkiraan anggaran yang tinggi dan waktu yang mepet membuat panitia sempat ragu.
Namun kerja sama lintas Ortom—Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Pemuda Muhammadiyah—membalikkan keadaan. Mereka bergerak cepat, mencari sponsor, menghubungi jejaring, dan mengetuk pintu-pintu kebaikan.
Hasilnya: lebih dari sekadar terpenuhi, bantuan justru membeludak.
“Ini bukti prinsip Muhammadiyah: adakan kegiatannya dulu, insyaAllah bantuan akan mengikuti,” tambah Faisal.
Kontribusi Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah: Diam-Diam Mengalir Besar
Di balik suksesnya subsidi, ada peran senyap namun sangat signifikan dari anggota Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah. Mereka secara pribadi mengirimkan flayer Milad kepada kerabat dan kolega. Tidak lama kemudian, bantuan mulai mengalir, baik berupa uang maupun bentuk hadiah-hadiah bungkusan.
Ketua PCA Laren, Nur Hidayati, S.Pd, membenarkan hal tersebut. “Persiapan kami memang singkat dan kebutuhan besar. Tetapi berkat kerja sama seluruh Ortom, semuanya berjalan meriah. Bahkan bantuan datang lebih banyak dari yang kami perkirakan,” ujarnya penuh syukur.
Ia optimis kegiatan serupa akan lebih mudah terselenggara pada Milad tahun berikutnya.
“Melihat manfaat dan antusiasnya, saya yakin kegiatan ini bisa berlanjut tahun depan,” tambahnya.
Jalan Sehat Milad ke-113 ini bukan hanya soal hadiah atau jumlah peserta. Lebih dari itu, ia adalah potret solidaritas, amal jariyah, dan gerakan kebaikan yang spontan namun kuat.
Ketika kegiatan selesai, wajah-wajah ceria para peserta adalah bukti bahwa kemanfaatan itu nyata. Di Laren, Milad Muhammadiyah bukan hanya angka ulang tahun, melainkan momen untuk memperkuat silaturahmi dan meneguhkan semangat memberi. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments