Search
Menu
Mode Gelap

POM MIGOR Semampir Jadi Wujud Jihad Ekonomi Muhammadiyah

POM MIGOR Semampir Jadi Wujud Jihad Ekonomi Muhammadiyah
PCM Semampir Luncurkan POM Minyak Goreng: Awali Gerakan Jihad Ekonomi Muhammadiyah (Ahmad Fathullah/PWMU.CO)
pwmu.co -

Gerakan Muhammadiyah di Surabaya kembali menunjukkan kiprah nyatanya dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Melalui semangat dakwah dan pemberdayaan, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Semampir resmi meluncurkan POM Minyak Goreng (POM MIGOR) sebagai bentuk inovasi dalam Jihad Ekonomi Muhammadiyah, Ahad (19/10/2025).

Kegiatan yang berlangsung di depan Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir, Jalan Wonokusumo Wetan No. 3, Surabaya, dihadiri oleh jajaran PCM dan PCA Semampir, perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, serta tokoh masyarakat dan warga sekitar. Suasana pagi yang cerah diwarnai semangat para kader dan simpatisan yang datang memberi dukungan terhadap langkah baru ini.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua PCM Semampir, Majoto. Ia menegaskan bahwa gerakan ekonomi merupakan bagian penting dari dakwah Muhammadiyah di era modern. Menurutnya, perjuangan tidak hanya melalui bidang pendidikan dan sosial, tetapi juga lewat kemandirian ekonomi yang berpihak pada umat.

“Hidup-hidupilah Muhammadiyah. Dalam hal ini, kita mulai jihad ekonomi dari minyak goreng yang dikelola oleh PCM Semampir,” ujarnya di depan hadirin.

Pesan tersebut menjadi penanda semangat baru bagi warga Muhammadiyah di wilayah Semampir untuk terlibat aktif dalam menggerakkan roda ekonomi di lingkungan persyarikatan. Langkah kecil ini, menurut Majoto, bukan sekadar bisnis, tetapi bentuk nyata keberpihakan terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya dalam menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Program POM MIGOR memiliki konsep sederhana namun berdampak luas, yaitu menyediakan minyak goreng curah dengan harga murah yang dapat dibeli masyarakat sesuai kemampuan mereka. Spanduk bertuliskan “Minyak Goreng Merakyat – Murah Meriah, Berapapun Uang Anda Bisa Beli di Sini” menjadi simbol kepedulian sosial Muhammadiyah terhadap kondisi ekonomi rakyat kecil.

Melalui pengelolaan langsung oleh PCM Semampir, program ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana berdagang, tetapi juga wahana edukasi ekonomi bagi warga Muhammadiyah, khususnya untuk membangun budaya produktif, transparan, dan mandiri dalam mengelola usaha.

Wakil Ketua Bidang Ekonomi PDM Kota Surabaya, Hasan Cholis, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan dukungan penuh terhadap langkah progresif PCM Semampir. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan agar setiap amal usaha Muhammadiyah (AUM) mampu menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat.

“Semoga yang hadir hari ini dimudahkan rezekinya. Jihad ekonomi Semampir ini menjadi langkah awal yang baik. Kita mulai bersama, bahkan beriringan dengan PCM Dukuh Pakis,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dalam setiap usaha selalu ada tantangan dan risiko yang harus dihadapi dengan keikhlasan dan tawakal.

Faidza ‘azamta fatawakkal ‘alallah—jika kita sudah bertekad, maka bertawakallah kepada Allah. Bisnis tentu punya risiko, tapi jangan jadikan itu ketakutan. Jangan menyerah atau berhenti. Berapa pun harga beli, insyaallah kita bisa jual. Tanpa dukungan warga persyarikatan, langkah ini akan berat. Semoga ini jadi titik awal jihad ekonomi kita bersama,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Ekonomi PDM Kota Surabaya, Rano Kurniawan, memberikan pesan reflektif bagi seluruh warga Muhammadiyah. Menurutnya, salah satu kunci kemandirian ekonomi umat adalah membangun kesadaran untuk bertransaksi di antara sesama muslim, terutama sesama warga Muhammadiyah.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Sudahkah kita bertransaksi dengan sesama muslim? Ayo, mulai sekarang kita niatkan untuk saling mendukung dan bertransaksi di antara kita sendiri, khususnya sesama warga Muhammadiyah,” tegasnya.

Rano menilai, gerakan seperti POM MIGOR Semampir merupakan bentuk konkret dari ideologi ekonomi Muhammadiyah yang berlandaskan nilai ukhuwah dan kemandirian. Bukan semata-mata mencari keuntungan, melainkan menciptakan perputaran ekonomi yang sehat dan saling menguatkan antaranggota persyarikatan.

Program POM MIGOR ini merupakan hasil kerja sama antara LP UMKM PDM Surabaya dan PCM Semampir yang berupaya menjawab tantangan ekonomi di tengah masyarakat urban. Harga minyak goreng yang fluktuatif menjadi salah satu alasan penting lahirnya inisiatif ini agar masyarakat tetap dapat mengakses kebutuhan pokok dengan mudah dan murah.

Selain menjadi sarana ekonomi, keberadaan POM MIGOR juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru, melibatkan kader muda dalam kegiatan produktif, dan menjadi inspirasi bagi cabang-cabang Muhammadiyah lainnya.

Dalam sambutannya, pihak PCM Semampir menegaskan bahwa gerakan ini akan terus dikembangkan ke sektor lain seperti bahan pokok, air minum, dan layanan sosial berbasis ekonomi umat.

“Jihad ekonomi tidak berhenti di sini. Kita ingin membangun ekosistem bisnis Muhammadiyah yang sehat dan berpihak pada umat. Semampir siap menjadi laboratorium dakwah ekonomi yang nyata,” ungkap salah satu pengurus PCM.

Acara peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh perwakilan PDM Surabaya serta pengisian minyak goreng perdana oleh PCM Semampir. Tepuk tangan peserta mengiringi momen tersebut, menandakan semangat baru dalam menghidupkan perekonomian persyarikatan.

Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan doa penutup. Para peserta, baik dari unsur pimpinan maupun masyarakat umum, tampak antusias dan optimistis terhadap keberlangsungan program ini.

Dengan semangat “Hidup-hidupilah Muhammadiyah,” POM MIGOR menjadi bukti nyata bahwa dakwah dapat diwujudkan melalui berbagai cara, termasuk melalui usaha sederhana yang membawa manfaat luas. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments