Search
Menu
Mode Gelap

Puisi Negeri Godal-gadul dari Abdul Mu’ti

Puisi Negeri Godal-gadul dari Abdul Mu’ti
pwmu.co -
Negeri Godal-gadul
Abdul Mu’ti

PWMU.CO– Puisi Negeri Godal-Gadul membuat suasana Acara Halal Bihalal Virtual PP Muhammadiyah-Aisyiyah menjadi lebih segar dan kocak. Puisi itu dibacakan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti. Halal bihalal dihadiri pimpinan PWM-PWA se Indonesia dan PCIM luar negeri berlangsung Ahad (23/5/2021) pagi.

Ada tiga puisi sekaligus yang dibacakan Abdul Mu’ti. Judulnya Palestina, Doa, dan Negeri Godal-gadul. Puisi ini karyanya sendiri. Pembacaan puisi itu mendapat aplaus dari peserta. Apalagi puisi berjudul Negeri Godal-Gadul itu. Judulnya lucu seperti karakter Pak Mu’ti, demikian panggilan akrabnya, yang dikenal sebagai Muhammadiyah Garis Lucu.

Negeri Godal-Gadul

Ini negeri apa? Tanya seorang arif bijaksana

korupsi merajalela,

berjuta anak tak tahu siapa papa,

nestapa di mana-mana,

derita tiada terkira, tapi semua merasa biasa saja,

membiarkan masalah tanpa masalah,

menyusahkan orang susah,

yang mudah jadi susah, yang susah tambah susah

Ini negeri godal-gadul.

Jawabku

Ini negeri apa? Tanya seorang moralis

undang-undang ditendang,

peraturan ditelantarkan,

moralitas ditumpas,

regulasi dikebiri

tak jelas mana benar

tak jelas mana salah

tak jelas yang benar-benar benar

tak jelas yang benar-benar salah

yang salah bisa jadi benar

yang benar bisa jadi salah

yang salah dibenarkan

yang benar disalahkan

benar-benar tidak benar

kesalahan ini tidak bisa dibenarkan

aneh

yang salah tidak mau seleh

yang salah tidak merasa salah

yang salah tidak mau dikatakan salah

malah menyalahkan yang mengatakan salah

Iklan Landscape UM SURABAYA

sukanya saling menyalahkan?

Ini negeri godal-gadul.

Jawabku.

Ini negeri apa? Tanya seorang punggawa

seperti tak ada yang berani berkata

membenarkan yang benar-benar benar

sehingga benar-benar tampak benar

seperti tak ada yang bernyali

menyalahkan yang benar-benar salah

sehingga benar-benar terlihat  salah

tidak samar-samar.

Ini negeri godal-gadul.

Jawabku

Ya benar, tidak salah

ini negeri godal-gadul

banyak pejabat berjanji ngrujak sentul

banyak ulama berfatwa ngalor-ngidul

intelektual bicara tanpa judul

kebanyakan rakyat suka ngedumel,

menggeruru, ngempal-ngempul

negeri godal-gadul

amburadul

Pondok Cabe Ilir, 23 Mei 2021

Makna Godal-Gadul

Abdul Mu’ti pernah menggunakan istilah godal-gadul dalam artikel yang dimuat Okezone, 25 Februari 2011. Mu’ti menjelaskan, istilah itu berasal dari Ketua PP Muhammadiyah (1968-1990) Kiai Haji AR Fachruddin. Pak AR pernah mengingatkan Muhammadiyah agar tidak menjadi organisasi dan gerakan yang godal-gadul.

Artinya sepadan dengan Omdo (omong doang) atau NATO alias no action, talk only. Bisa juga bermakna gedebus atau orang Surabaya bilang nggedabrus.

Istilah godal-gadul itu bahasa Jawa dipilih karena tidak ada ekspresi yang pas dalam Bahasa Indonesia. Pengertian godal-gadul hanya dapat ditafsirkan dari konteks (siyahu al kalam) dan setting pada saat Pak AR menggunakannya di lingkungan Muhammadiyah.

Menurut Mu’ti, godal-gadul berarti tidak bersungguh-sungguh. Tidak amanah, dan tidak profesional. Jadi suatu lembaga, organisasi atau negeri bisa menjadi godal-gadul kalau tidak memenuhi tiga T.

“T pertama, Temen. Artinya bersungguh-sungguh, konsisten, istiqamah. Kedua, Teges. Kompeten, mumpuni, profesional. Ketiga, Trengginas: proaktif, progresif, berkemajuan, dan kreatif,” tuturnya.

Akibat tidak terpenuhinya tiga persyaratan tersebut, pemerintah sekarang ini terlihat mulai godal-gadul. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments