Search
Menu
Mode Gelap

PWM Jatim Terima Kunjungan Enam Pengusaha Muslim dari Lanzhou

PWM Jatim Terima Kunjungan Enam Pengusaha Muslim dari Lanzhou
Rombongan Muslim Lanzhou Diskusi Dakwah dan AUM Muhammadiyah di PWM Jatim (Huda/PWMU.CO)
pwmu.co -

Enam pengusaha Muslim dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bersilaturahmi ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur untuk berdiskusi mengenai dakwah dan rencana kerja sama internasional. Kunjungan ini berlangsung pada Jumat (5/12/2025) di Kantor PWM Jawa Timur.

Rombongan tersebut berasal dari komunitas Muslim di Provinsi Gansu, khususnya Kota Lanzhou (Lánzhōu), yang terdiri atas Ma Tian Qi, Ma Meng Fi, Bai Xian Di, Bai Shen Yi, Bao Bin, dan Ma Xiu Zhen. Mereka datang bersama Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia, Bambang Sujanto, serta Hasan Basri selaku Ketua Pelaksana Harian yang mendampingi sekaligus menerjemahkan percakapan dengan PWM Jawa Timur.

Melalui terjemahan, Bambang menyampaikan bahwa mereka merasa terhormat dapat diterima langsung oleh Ketua Umum PWM Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Sukadiono, M.M., beserta jajarannya. Ia menjelaskan bahwa komunitas Muslim di Lanzhou sudah lama ingin berkunjung ke Indonesia, namun kebijakan politik di RRT sangat ketat. Menurutnya, negara-negara ASEAN seperti Indonesia dan Malaysia memiliki populasi Muslim yang besar dan berkembang.

Dalam suasana pertemuan yang hangat, para tamu menceritakan kondisi dakwah di Lanzhou. Melalui komunitasnya, mereka berusaha membantu warga Muslim yang kurang mampu, termasuk mendukung pendidikan ke luar negeri. Ma Meng Fi, salah satu pengusaha tersebut, mengatakan bahwa ia bekerja sebagai pembuat bakmi tarik dan sering membantu warga Muslim yang membutuhkan. Ia juga mengenal Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang berkembang di Indonesia.

“Alhamdulillah dia pertama di Indonesia, dia bersyukur bisa bertemu saudara Muslim di Jawa Timur,” ujar Bambang menerjemahkan pernyataannya.

PWM Jatim Terima Kunjungan Enam Pengusaha Muslim dari Lanzhou (4)
Suasana obrolan antara pengusaha muslim Lanzhou dan PWM Jatim (Huda/PWMU.CO)

Pada sesi diskusi, Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Drs. Tamhid Mashudi, M.Si., menanyakan kesan mereka saat melaksanakan salat Jumat di Masjid Cheng Hoo Surabaya. Salah satu tamu menjawab bahwa suasananya berbeda dengan di RRT. “Di sini bebas salat, orang kaya miskin jadi satu. Sedangkan di RRT semua dibatasi dan diawasi, tidak semua bisa mudah beribadah,” ujarnya melalui penerjemah.

Rombongan juga menyampaikan undangan kepada PWM Jawa Timur. “Kapan-kapan kalau ada waktu, kami undang ke komunitas kami. Kami ajak masak sate kambing khas Lanzhou dan cara memasaknya.”

Pada kesempatan tersebut, Prof. Sukadiono menjelaskan profil amal usaha Muhammadiyah (AUM), mulai dari rumah sakit, sekolah, hingga perguruan tinggi.

“Muhammadiyah itu lembaga sosial yang non-profit. Di Jawa Timur ada 38 rumah sakit, 1.409 sekolah, dan delapan kampus,” jelasnya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Deputi II Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK RI itu menambahkan bahwa dua bulan sebelumnya, 25 orang yang terdiri atas pimpinan MPKU PWM Jatim dan perwakilan direktur RSMA melakukan studi banding ke beberapa rumah sakit di Beijing dan Tianjin, Tiongkok. Ia menyampaikan rencana kerja sama pengiriman tenaga dokter herbal tradisional ke RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri.

Prof. Sukadiono juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat terkaya nomor empat di dunia dan organisasi masyarakat Islam terkaya nomor satu di dunia. Salah satu tamu dari Lanzhou menanyakan sumber pendanaan Muhammadiyah sebagaimana dipaparkan Ketua PWM Jatim tersebut.

Sukadiono menerangkan bahwa pendanaan berasal dari donatur, iuran anggota, serta pendapatan amal usaha yang dikembangkan.

“Bantuan pemerintah ada, akan tetapi, kami di Muhammadiyah terbiasa mandiri dan tidak bergantung pada bantuan pihak lain,” ujarnya.

Menjelang akhir pertemuan, rombongan menanyakan cara mendirikan yayasan di Indonesia. Menanggapi hal itu, Sukadiono menjelaskan bahwa Muhammadiyah pada masa awal berdiri oleh KH Ahmad Dahlan mengikuti regulasi pemerintah Hindia Belanda. Usaha kooperatif dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi salah satu kunci mengapa Muhammadiyah dapat bertahan hingga 113 tahun.

Ia berharap komunitas Muslim di Lanzhou juga dapat menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku di Tiongkok demi keberlanjutan gerakan mereka. (*)

PWM Jatim Terima Kunjungan Enam Pengusaha Muslim dari Lanzhou (3)
Penyerahan Cinderamata dari Perwakilan Muslim Lanzhou ke PWM Jatim (Huda/PWMU.CO)
Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments