SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik secara rutin melaksanakan penilaian ibadah praktis dan hafalan bagi seluruh siswa kelas I hingga VI pada setiap akhir semester. Kegiatan ini mencakup penilaian praktik wudhu, tayamum, salat fardu, serta hafalan yang ditargetkan sesuai dengan jenjang masing-masing.
Penilaian dilaksanakan secara individual oleh guru kelas dan pendamping pada Selasa (24/12/2025). Setiap siswa maju secara bergantian untuk memperagakan praktik ibadah sekaligus menyetorkan hafalan secara langsung. Metode ini diterapkan agar guru dapat menilai secara lebih cermat ketepatan gerakan, bacaan, serta pemahaman siswa dalam beribadah.
Suasana penilaian berlangsung khidmat, namun tetap hangat dan menyenangkan. Meski beberapa siswa tampak gugup saat tiba giliran, guru senantiasa memberikan pendampingan dan motivasi sehingga anak-anak tetap percaya diri. Lingkungan kelas yang kondusif membuat siswa merasa nyaman saat menampilkan kemampuan terbaiknya.
Koordinator Kurikulum SD Muhammadiyah Manyar, Umi Syarifah, menjelaskan bahwa penilaian ibadah praktis bertujuan mengukur kemampuan siswa dalam mengamalkan ajaran Islam secara benar dan konsisten dalam kehidupan sehari-hari, tidak sekadar memahami teori.
“Melalui penilaian ini, sekolah ingin memastikan nilai-nilai keislaman benar-benar tertanam, dipahami, dan dipraktikkan oleh siswa sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Umi Syarifah menambahkan bahwa materi dan rubrik penilaian disesuaikan dengan jenjang serta tahap perkembangan siswa. Setiap jenjang memiliki target kompetensi yang bertahap dan berkelanjutan.
Pada kelas bawah, penilaian difokuskan pada praktik wudhu dan salat fardu dalam kondisi normal, yakni saat seseorang dalam keadaan sehat. Sementara itu, pada kelas atas, penilaian mencakup praktik wudhu, tayamum, serta salat fardu dalam kondisi tertentu, seperti saat sakit maupun dalam perjalanan.
Selain ibadah praktis, penilaian hafalan juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Setiap pagi, siswa melaksanakan murojaah bersama guru di kelas masing-masing. Dalam proses setoran hafalan, sekolah juga menerapkan metode tutor sebaya.
Ketua Jenjang Kelas III, Eka Yunita Rakhmawati, menyampaikan bahwa metode tutor sebaya sangat membantu kelancaran hafalan siswa.
“Siswa yang telah tuntas hafalannya membantu teman-temannya yang masih berproses. Cara ini membuat anak-anak lebih percaya diri dan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan,” jelasnya.
Pendampingan ibadah praktis seperti wudhu dan salat juga dilakukan setiap hari oleh guru kelas. Pembiasaan ini membuat siswa tidak hanya siap saat penilaian, tetapi juga terbiasa melaksanakan ibadah dengan benar dalam keseharian.
Salah satu siswa kelas III Sakura, Mona Zhafira Kurniawan, mengungkapkan pengalamannya saat mengikuti penilaian.
“Saya sempat deg-degan saat setor hafalan, tetapi setelah dibimbing ustazah dan dibantu teman, jadi lebih lancar dan percaya diri,” ujarnya dengan wajah ceria.
Melalui penilaian ibadah praktis dan hafalan ini, SD Muhammadiyah Manyar berkomitmen membentuk generasi yang berakhlak mulia, berkarakter Islami, serta mampu mengamalkan ajaran Islam secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.


0 Tanggapan
Empty Comments