Selalu Ada Wajah Baru, Jidor Surya Nada Tampil Memukau di Migasa Night Show

PWMU.CO – Jidor Surya Nada selalu ada wajah baru di personil pemain musik tradisional khas Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur ini. Hal ini nampak pada penampilan mereka di panggung MIM 13 Sendangagung atau Migasa Night Show, Sabtu (28/6/2025).

Penampilan wajah baru pada jidor Surya Nada merupakan bukti bahwa jidor yang diasuh oleh salah satu guru MIM 13 Sendangagung, Iwantoro SPd ini berhasil mengkader dan menyemai bibit baru di belantara musik jidor ini.

“Alhamdulillah selalu ada untuk pengadaan pendatang baru dalam belantika musik jidor, kaderisasi terus kita upayakan dalam rangka menanamkan kecintaan generasi belia akan musik tradisional khas Desa Sendangagung yang telah diakui sebagai musik khas kabupaten Lamongan, terang Iwantoro, koordinator Jidor Surya Nada ini.

Ia menambahkan bahwa mereka langsung dibina oleh seniman jidor senior asal Sendangagung seperti; H Milkan Muin, H Hudiyanto, Hendrik Purwanto Ahmad Amin, Asfar Tasam, dan Asfar Tasam, meskipun libur mereka tetap semangat mengikuti latihan.

Sementara itu, pelatih jidor Surya Nada, H Hudiyanto merasa bangga akan semangat mereka dalam setiap kegiatan latihan jidor, menurutnya hal ini mempercepat kemampuan mereka dalam menguasai permainan alat musik.

“Antusiasme anak belia usia 10 tahunan ini semakin membuat para pelatih lebih semangat seraya menikmati keluguan dan kepolosan mereka dalam memainkan musik yang didominasi 8 rabana ditambah gendang-gendung dan jidor sebagai bassnya,” ungkap pria yang berdomisili di Lebak Barat Sendangagung ini.

Wakasis MIM 13, Ahmad Nurhadi SH SPd juga turut senang saat mengetahui ada pemain baru di Jidor Surya Nada, mereka tidak lain adalah kelas V MIM 13 dan mereka merupakan anak berbakat dalam bidang musik perkusi seperti jidor ini.

Daftar Personil Baru Jidor Surya Nada

1. Amrullah Gilang Fachri

2. Vanesya Raitama

3. Bintang Stria Angkasa

4. Alfiansah

5. Farza Aza Argani

6. Muhamad Nazril Mahasuara

7. Lijalul Fikri Asuro

8. Lintang Satriya Dirgantara

9. Fahri Zafran Alkhoiri. (*)

Penulis Gondo Waloyo Editor Amanat Solikah