Matahari Global Edu (MGE) menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) for Education Consultant pada Selasa (11/11/2025) di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan menyiapkan para trainer yang nantinya akan menjadi pelatih bagi konsultan pendidikan luar negeri di berbagai sekolah dan kampus mitra Muhammadiyah.
Direktur Matahari Global Edu, Agus Suroyo, M.Pd.I., menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 35 peserta yang terdiri atas kepala sekolah, konsultan pilihan dari sekolah yang telah menandatangani MoA dengan MGE, serta perwakilan dari beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, dan STIKES Bojonegoro.
“Selain itu, hadir juga tim penjaminan mutu Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah serta perwakilan daerah yang telah mendapat rekomendasi,” ungkapnya.
Agus, yang juga menjabat sebagai Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin periode 2013–2025, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi konsultan pendidikan internasional yang telah dilaksanakan pada September lalu.
“Materinya tidak jauh berbeda, yakni mengenai program double track ke Jerman (Ausbildung dan kuliah S1 di Indonesia) serta program studium untuk jenjang S1, S2, S3, hingga postdoctoral di luar negeri. Namun kali ini lebih pada penajaman agar para trainer benar-benar memahami program tersebut,” jelas alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Konsep Ausbildung
Kegiatan yang berlangsung dua hari hingga Rabu (12/11/2025) itu menghadirkan pemateri utama, Ir. Doddy Prismanda Kadarisman, seorang international business consultant dan private investor asal Jerman. Dalam paparannya, Doddy menegaskan pentingnya memahami secara tepat konsep Ausbildung.
“Bapak Ibu jangan salah memahami, Ausbildung bukan magang. Ini adalah kuliah vokasi dan training industri. Peserta akan mendapatkan insentif selama pelatihan dan sertifikat profesi setelah menyelesaikan program,” tegas alumni Teknik Sipil UGM tersebut.
Ia juga menjelaskan secara rinci tentang program double track, mulai dari jurusan Ausbildung, lokasi pelaksanaan di kota Baden-Württemberg dan Bavaria, jurusan S1 di Indonesia, tahapan belajar bahasa Jerman, hingga estimasi insentif training industri. Antusiasme peserta terlihat tinggi, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang muncul terkait insentif, visa, hingga alur pelaksanaan program.
Perjanjian Kerja Sama
Materi di hari kedua difokuskan pada pembahasan perjanjian kerja sama, pembiayaan, komitmen orang tua, serta teknis pelaksanaan pembelajaran bahasa Jerman di sekolah.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Temanggung, Eni Nur Rofiah, S.Pd., M.M., mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini.
“Saya jadi lebih memahami program double track ini. Sebelumnya saya hanya mendengar dari wakasek kesiswaan yang mengikuti sosialisasi bulan September lalu. Program ini juga bagus untuk branding sekolah,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala SMA Muhammadiyah Al Mujahidin, Dwi Yulianti, S.Pd.I., M.Pd.I., menyebut bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah.
“Melalui training ini, kami sebagai calon trainer memiliki pemahaman yang utuh dan kredibel mengenai program double track MGE. Ini langkah nyata dan strategis untuk mencetak kader pemimpin masa depan,” pungkasnya. (*)
0 Tanggapan
Empty Comments