Search
Menu
Mode Gelap

Simulasi Bencana Banjir, MDMC Jember Ambil Peran Seluruh Klaster Kebencanaan

Simulasi Bencana Banjir, MDMC Jember Ambil Peran Seluruh Klaster Kebencanaan
pwmu.co -
Anggota MDMC Jember, Febri (kanan) dan Khulud (kiri) memberikan pengertian dasar bencana pada penyintas. (Khoirul Fahri/PWMU.CO)

PWMU.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mengadakan apel, simulasi, dan latihan gabungan kesiapsiagaan bencana hidrometrologi guna meningkatkan kapasitas relawan bencana dalam menghadapi fenomena cuaca dan iklim.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada minggu (15/12/24) di Lapangan Perkebunan Kalijompo, Desa Klungkung, Kec. Sukorambi, Jember mulai pukul 07.00-14.00 WIB.

Kepala BPBD Jember, bapak Ir Widodo Julianto, membuka acara yang dihadiri oleh jajaran dinas terkait penanganan bencana, 31 Desa Tangguh Bencana (Destana), dan 350 orang Relawan Bencana Kabupaten Jember dari pelbagai komunitas relawan bencana termasuk Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jember, dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah-Search and Rescue (Kokam-SAR) Pemuda Muhammadiyah.

Foto bersama Relawan Muhammadiyah Jember. (Khoirul Fahri/PWMU.CO)

“Mengintregasikan sumber daya anggota dan jejaring yang diperlukan. Mulai pra bencana, darurat bencana, dan pasda bencana. Melaksanakan layanan dukungan klaster ke dalam sistem komando darurat bencana,” kata Ketua BPBD.

Simulasi kebencanaan dibuat beberapa Klaster: Klaster Pencarian dan Pertologan, Klaster Kesehatan, Klaster Pengungsian, Klaster Logistik, Klaster Pendidikan dan Klaster Pemulihan.

Pembagian klaster didasarkan pada kemampuan relawan dan bertujuan untuk melatih koordinasi antar klaster. Skenario bencana banjir dipilih berdasarkan besarnya risiko bencana alam yang terjadi di sekitar perkebunan Kalijompo.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Anggota Kokam-SAR Pemuda Muhammadiyah melakukan teknik resusitasi jantung paru didampingi dr Nefrigia Titys Pekasih. (Khoirul Fahri/PWMU.CO)

Penyintas bencana dibuat seperti kejadian nyata. Korban patah tulang, hanyut dan ibu hamil, pengungsi yang kisruh meminta jatah makan dan munculnya ular kobra di tengah-tengah simulasi.

“Melalui simulasi bencana secara kontinu, maka diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan, melatih koordinasi, serta dapat meningkatkan respon bencana secara cepat dan tepat,” ujar Ir Widodo Julianto.(*)

Penulis Khoirul Fahri Arrijal Editor Zahrah Khairani Karim

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments