PWMU.CO – Lazismu Jawa Timur bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Buduran, Sidoarjo sukses menyelenggarakan Kajian Ramadan 1446 Hijriyah. Acara ini bertempat di Masjid Ar-Royyan Muhammadiyah Buduran, Jalan Lingkar Timur, Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, pada Selasa (18/03/2025).
Kajian Ramadan 1446 Hijriyah yang disiapkan dalam waktu singkat ini menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, Prof Dzo’ul Milal MPd.
Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 200 orang, termasuk perwakilan Lazismu Jatim, Agus Luqman; jajaran PCM Buduran beserta ortom; Kepala Desa Siwalanpanji, A. Khoiron; donatur pembangunan Masjid Ar-Royyan H Suparto dan Hj Mahmudah; keluarga almarhum H Sutrisno selaku muwakif tanah yang kini menjadi lokasi Masjid Ar-Royyan; serta warga sekitar.
Dalam sambutannya, Agus Luqman menyampaikan rasa syukur. “Alhamdulillah, kegiatan ini dapat terlaksana. Selain menjadi salah satu pelaksanaan program kerja Lazismu Jatim, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata kebermanfaatan Lazismu bagi masyarakat sekitar,” ucapnya.
Ia juga menambahkan harapannya agar kerja sama ke depan terus ditingkatkan. “Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang Lazismu-nya terus berkembang. Hal ini menandakan bahwa keberadaan Lazismu memberi manfaat bagi banyak orang. Harapannya, Lazismu dapat menjadi lembaga kepercayaan warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat umum pada umumnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa beberapa program Lazismu, baik skala lokal, nasional, maupun global, telah terlaksana. Salah satunya adalah pendistribusian Rendangmu untuk warga Palestina. Dengan demikian, mimpi Lazismu untuk menjadikan Muhammadiyah bermanfaat bagi Indonesia dan dunia dapat terwujud.
Pesan Keimanan dari Prof Dzo’ul Milal
Prof Dzo’ul Milal mengawali ceramahnya dengan menyampaikan apresiasi kepada PCM Buduran atas berdirinya Masjid Ar-Royyan.
Kemudian, ia mengutip QS Aa-Hasyr ayat 18–24:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ia menjelaskan bahwa Ramadan yang telah berjalan selama 18 hari ini harus menjadi momen introspeksi diri terhadap apa yang telah dilakukan. Setiap muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk hari kiamat dengan memperbanyak ibadah di bulan suci ini.
Prof Dzo’ul Milal juga berpesan dengan mengutip QS al-Baqarah ayat 3:
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Artinya: Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada hal-hal gaib yang tidak tampak dan tidak dapat dijangkau oleh akal serta indra mereka, seperti Allah, malaikat, surga, neraka, dan lainnya yang diberitakan oleh Allah dan rasul-Nya.
Sebagai bukti keimanan, mereka beribadah kepada Allah dengan melaksanakan salat secara sempurna sesuai tuntunan-Nya, khusyuk, serta memperhatikan waktunya. Mereka juga menginfakkan sebagian rezeki, baik berupa harta, ilmu, kesehatan, kekuasaan, maupun hal-hal lainnya yang bermanfaat, semata-mata untuk mencari rida Allah.
Kajian Ramadan ditutup dengan momen kebersamaan dalam buka puasa. Para jamaah menikmati hidangan lezat berupa 200 porsi bakso dari Lazismu, dilengkapi dengan nasi kotak dan RendangMu yang bisa dibawa pulang sebagai bingkisan berkah.
Penulis Bayu Firdaus Editor Zahra Putri Pratiwig
0 Tanggapan
Empty Comments