Search
Menu
Mode Gelap

Siswa M-ICO Ceritakan Pengalaman Ikut English Proficiency Program Mamsaka

Siswa M-ICO Ceritakan Pengalaman Ikut English Proficiency Program Mamsaka
Mrs Titik Andriyani SSos ketika forum English Proficiency Program (EPP) (Wahidul Qohar/PWMU.CO)
pwmu.co -

English Proficiency Program (EPP) yang diselenggarakan Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Karangasem (Mamsaka) Paciran selama dua pekan meninggalkan banyak kesan bagi para siswa Muhammadiyah International Class Orientation (M-ICO).

Program intensif ini tidak hanya memberikan pembelajaran bahasa Inggris secara teori, tetapi juga menghadirkan pengalaman belajar berkesan melalui praktik dan permainan interaktif.

Kirana Mayla Ahmada, salah satu peserta, mengungkapkan pengalamannya dengan jujur. “Seru, but gak seru kalau listening. Tapi kalau EPP sampai lulus pun aku oke,” ucapnya sambil tersenyum. Bagi Kirana, tantangan dalam keterampilan mendengarkan memang cukup terasa, namun hal itu tidak mengurangi semangatnya untuk terus belajar hingga akhir program.

Sementara itu, Belinda Auliyani Rahman menyoroti pengalaman unik yang ia dapatkan terutama dalam hal pengucapan. Menurutnya, penekanan pada detail pelafalan membuatnya lebih percaya diri dalam berbicara.

It’s good, and fun too sometimes. Yang saya dapat paling banyak itu di pronunciation. Dulu waktu di ICP sama di Pare, saya nggak pernah diajarin pelafalan tiap letter segitunya. Sama Mrs Titik di sini dibantu banget,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ratu Vindy Putrian Zulmahendra. Ia menilai program ini menghadirkan suasana belajar yang berbeda dari biasanya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Menurut saya program EPP ini memberi pengalaman baru yang seru karena belajarnya nggak hanya teori tapi juga ada gamenya. Guru-gurunya membimbing dengan cara yang asik, jadi belajar terasa ringan. Walaupun kadang terasa sulit karena harus menggunakan bahasa Inggris terus, tapi itu membuat kami lebih terbiasa,” jelasnya.

Adapun Achmad Syafany Kaffah menekankan nilai kebersamaan yang tumbuh selama mengikuti program. “Lebih ke serunya belajar, tapi ya ada nggak senenge. Tapi iku gara-gara aku sendiri karena nggak nurut. Biasanya di kelas kita terlalu ke individu, mementingkan diri sendiri, tapi kemarin kami bisa berdiskusi bersama-sama dengan seru,” ungkapnya. Bagi Kaffah, EPP bukan hanya soal kemampuan bahasa, tetapi juga tentang belajar menghargai proses kerja sama.

Menanggapi beragam kesan siswa, salah satu pembimbing, Mrs Titik Andriyani SSos, menyampaikan rasa bangga atas semangat peserta. “Kami melihat siswa mampu beradaptasi dengan baik. Ada yang awalnya kesulitan, tetapi mereka berani mencoba. Itu yang penting. Semoga pengalaman ini menjadi bekal untuk terus percaya diri menggunakan bahasa Inggris di mana pun mereka berada,” tuturnya.

Dengan berakhirnya EPP, Mamsaka berkomitmen untuk terus menghadirkan program pengayaan bahasa yang kreatif dan menyenangkan. Harapannya, siswa M-ICO tidak hanya mahir berbahasa Inggris, tetapi juga mampu memanfaatkan keterampilan tersebut untuk menghadapi tantangan global. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments