Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Sendangagung yang dipimpin oleh Ketua Umum, Farih Hamdan SPdI berhasil main bareng dengan pemain jidor senior dalam kegiatan rangka Maulid Nabi di Masjid Raden Nur Rohmat (Sunan Sendang) Sendangduwur Paciran Lamongan Jawa Timur, Rabu (3/9/2025).
Kegiatan yang diadakan oleh Remaja Masjid (Remas) Raden Nur Rohmat ini mengundang seluruh paguyuban jidor di Sendang Komplek (Sendangagung dan Sendangduwur), antara lain; Golden Star, Roso Buwono, Rono Joyo, Gema Nusa, Warna Baru, dan Pemuda Bersinar.
Farih Hamdan yang akrab dipanggil Hamdan merasa bangga dan merasa dihormati mana kala surat yang ditandatangani oleh Ketua Remas Raden Nur Rohmat, Zamroni Spd dan sekretarisnya, Salim Musthofa SAg dilayangkan ke PRPM Sendangagung.
Gayung bersambut, seluruh personil Jidor PRPM yang bernama ‘Jidor Pemuda Bersinar’ yang berjumlah 20 orang menyatakan siap hadir sesuai waktu undangan, dan tepat jam 19.30 mereka berksepeda motor secara konvoi menuju lokasi asara kecuali Hamdan dan Sulthon, dua personil berhalangan hadir karena sedang tidak enak badan.
Setibanya di halaman Masjid Raden Nur Rohmat, pemain Jidor Pemuda Bersinar yang mengenakan baju seragam lengan pendek dengan corak batik hitam merah ini disambut hangat oleh panitia dan bahkan diberi kehormatan untuk main yang kedua setelah Jidor Warna Baru.
Main perdana di acara tahunan Maulid Nabi di Masjid Raden Nur Rohmat ini tidak membuat pemain jidor yunior ciut nyalinya, tekat tampil terbaik di hadapan warga Nahdliyyin menjadikan jidor yang lahir tahun 2023 ini tampil memukau dan di luar ekspektasi hadirin yang mengikuti acara ini.
Dan di ujung acara, Jidor Pemuda Bersinar juga tunjukkan aksinya mampu berkolaborasi dengan seniman senior tanpa rasa canggung bermain bersama seniman jidor yang nampak sudah kaya pengalaman main jidor.
“Anak-anak muda ini kok cepat sekali pinter main jidor, padahal jidoran itu tidak gampang, perlu latihan dan penghayatan yang lama bahkan bisa bertahun-tahun,” ujar Kasdono, pemain kawak asal Sendangduwur berusia 67 tahun ini.
“Alhamdulillah generasi muda sekarang banyak bermunculan yang gemar main jidor, dan nampak sudah lincah dan lancar,” komentar salah satu warga Nahdliyyin Sendangduwur yang tidak berkenan disebutkan namanya.
Usai main berkolaborasi, semua anggota group jidor berfoto bareng, dan acara diakhiri dengan doa bersama dan sebelum pulang pemain jidor dipersilahkan ambil buah yang disiapkan bergelantungan di panggung untuk dibawa pulang dan tidak lupa ditambah pula makanan khas acara maulid yaitu Ketan dengan Slondeng atau sambal kelapa disangrai. (*)
0 Tanggapan
Empty Comments