Search
Menu
Mode Gelap

Takmir Masjid Al-Badar Belajar Kemandirian dari Masjid Baitul Mukhlisin Ponorogo

Takmir Masjid Al-Badar Belajar Kemandirian dari Masjid Baitul Mukhlisin Ponorogo
Pengurus Takmir Al Badar bersama pengurus Masjid Baitul Mukhlisin Ponorogo. Foto: Istimewa
pwmu.co -

Takmir Masjid Al-Badar melakukan studi banding ke Masjid Baitul Mukhlisin Nologaten, Kota Ponorogo, Selasa (2/9/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk belajar tentang kemandirian masjid, terutama dalam hal pengelolaan amal usaha sebagai penopang kebutuhan biaya dan pemberdayaan jamaah.

Rombongan takmir Masjid Al-Badar diterima oleh Ketua Takmir Masjid Baitul Mukhlisin, Suwardi, seorang pengusaha sukses di Ponorogo yang juga dikenal sebagai sosok visioner dalam mengembangkan kemandirian masjid.

“Kami ingin mendapatkan pencerahan tentang bagaimana mengelola masjid dengan mendirikan banyak amal usaha, agar kebutuhan biaya masjid dapat terpenuhi secara mandiri,” ujar perwakilan Takmir Masjid Al-Badar dalam kesempatan tersebut.

Masjid Baitul Mukhlisin sendiri dikenal luas karena kiprahnya dalam memakmurkan jamaah dan lingkungannya. Bahkan, masjid ini berhasil meraih juara ketiga tingkat nasional dalam kategori pemberdayaan masyarakat.

Selain aktif dengan kegiatan pengajian, Masjid Baitul Mukhlisin setiap Jumat rutin menyediakan 1.000 bungkus nasi untuk jamaah pengajian.

Program ini tidak hanya memperkuat ukhuwah, tetapi juga menjadi wujud nyata kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat sekitar.

Takmir Masjid Al-Badar Belajar Kemandirian dari Masjid Baitul Mukhlisin Ponorogo
Surya Mart, salah satu amah usaha Masjid Baitul Mukhlisin Ponorogo. Foto: Istimewa

Amal Usaha Penopang Kemandirian Masjid

Iklan Landscape UM SURABAYA

Lebih dari sekadar tempat ibadah, Masjid Baitul Mukhlisin mampu membangun kemandirian finansial dengan mendirikan sejumlah amal usaha yang hasilnya kembali kepada jamaah dan masyarakat.

Beberapa amal usaha yang kini dikelola antara lain:

  • Swalayan Surya Mart, yang keuntungannya dibagikan kembali kepada masyarakat sesuai dengan tingkat belanja masing-masing.
  • Bank Ziska, lembaga keuangan berbasis syariah yang memberikan pinjaman tanpa bunga bagi warga, sehingga membantu masyarakat terhindar dari jeratan rentenir.
  • RestoMu, rumah makan representatif yang difungsikan sebagai tempat jamuan makan maupun pertemuan komunitas.

“Inovasi-inovasi inilah yang membuat kami banyak belajar. Semoga bisa kami realisasikan di Masjid Al-Badar pada masa mendatang,” ungkap salah satu takmir Masjid Al-Badar dengan penuh harap.

Setelah berkunjung ke Masjid Baitul Mukhlisin, rombongan takmir Masjid Al-Badar melanjutkan studi banding ke pusat Bank Ziska Ponorogo.

Di sana, mereka mendapatkan penjelasan lebih lengkap mengenai sistem kerja Bank Ziska yang dinilai luar biasa dalam memotong mata rantai praktik rentenir di masyarakat.

Melalui kunjungan ini, takmir Masjid Al-Badar berharap dapat membawa pulang banyak inspirasi dan pengetahuan baru untuk diterapkan di lingkungannya, sehingga masjid bisa lebih berdaya, mandiri, sekaligus memberi manfaat luas bagi jamaah dan masyarakat sekitar. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments