“Milad ke-113 Muhammadiyah” menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan panjang sejarah organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Berdiri kokoh sejak 18 November 1912 di Yogyakarta, gerakan ini terus mengalirkan tradisi dakwah dan pendidikan Islam berkemajuan hingga ke pelosok negeri, dari Sabang sampai Merauke.
Di Gresik, perayaan Milad kali ini terasa istimewa. SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas menggelar Upacara Bendera pada Selasa (18/11/2025) dengan menghadirkan M. Harun Ar-Rasyid, S.E., M.Pd.
Ketua Kwartir Wilayah Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur periode 2018-2023 tersebut didapuk sebagai Pembina Upacara, memberikan warna khusus dalam peringatan usia lebih dari satu abad Muhammadiyah.
Dalam apel yang dimulai tepat pukul 07.00 WIB itu, Harun banyak menyinggung kiprah dan sumbangsih nyata Muhammadiyah terhadap agama dan bangsa.
“Muhammadiyah tidak pernah lelah Memajukan Kesejahteraan Bangsa,” ujarnya mengawali sambutan.
Mengangkat tema sentral dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, “Memajukan Kesejahteraan Bangsa“, Harun menekankan bahwa gerakan ini terus memperkuat usahanya dalam mewujudkan kesejahteraan sosial-ekonomi yang berakar kuat pada kesejahteraan spiritual dan moral.
Tujuannya adalah melahirkan kesejahteraan yang utuh, lahiriah dan batiniah, bagi seluruh masyarakat.
Selain itu, Muhammadiyah juga konsisten mendorong dan mendukung kebijakan pemerintah demi terwujudnya kesejahteraan umum dan keadilan sosial, sesuai amanat UUD 1945.
Tak heran, lanjut Harun, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) terus bertumbuh pesat di seluruh penjuru tanah air.
Bulan November 2025 juga menandai momen penting bagi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW).
Organisasi otonom Muhammadiyah ini merayakan 26 tahun kebangkitannya kembali setelah sempat mengalami pasang surut dan terintegrasi dalam Gerakan Pramuka pada tahun 1961.
Pada tanggal 20 Mei 1961, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961. Keputusan ini menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia ke dalam wadah tunggal, yaitu Gerakan Pramuka. Akibatnya, banyak organisasi kepanduan berbasis keagamaan, termasuk Hizbul Wathan (HW), mengalami kemunduran
Tanggal 18 November 1999 menjadi tonggak sejarah penting. Kala itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi mengumumkan kebangkitan kembali Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) sebagai organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah, yang tertuang dalam SK PPM No. 92/SK-PP/VI-B/1.8/1999.
Dengan tema kebangkitan “Bertumbuh, Utuh dan Tangguh“, Harun memberikan pesan khusus kepada generasi penerus di SD Almadany.
Ia berharap para murid dapat tumbuh normal dan sehat fisik maupun psikisnya (bertumbuh), memiliki jiwa dan raga yang seimbang (utuh), serta menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Upacara khidmat ini diikuti oleh seluruh siswa dan guru, serta dihadiri oleh jajaran penting seperti kwartir cabang HW Kebomas, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kedanyang, serta Bagian Dikdasmen dan PNF PRM Kedanyang.***


0 Tanggapan
Empty Comments