PWMU.CO – Sejak kemarin, Wakil Sekretaris PWM Jatim, DR Biyanto, berangkat ke Amerika Serikat untuk mengikuti “Short Term Scholar”. Bidang yang diambilnya adalah Religious Pluralism in the United Stated, salah satu dari program: Study of the U.S. Institute (SUSI) for Scholar. Selain SUSI, ternyata banyak program pertukaran (exchange) yang sepenuhnya difasilitasi pemerintah Amerika Serikat.
“Saya berharap aktivis Muhammadiyah bisa memanfaatkan program exchange yang sepenuhnya difasilitasi pemerintah Amerika ini. Caranya mudah, tinggal akses program melalui website Konsulat Jenderal (Konjen) dan mengisi aplikasi dalam bahasa Inggris,” jelas Biyanto.
(Baca: Ke Amerika, PWM akan Uraikan Konsep Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi Wasy Syahadah dan Prinsip-prinsip Negara Ideal yang Dibangun Nabi)
Program SUSI misalnya, ia adalah program tahunan dan terbuka yang bisa diakses siapa saja. Selain SUSI, program yang dikhususkan untuk Akademisi diantaranya adalah “The Fulbright Program”, “East-West Center Fellowships”, dan “U.S.-Indonesia Fellowships”. (Link masing-masing program langsung bisa diklik)
Tak hanya akademisi, bahkan anak-anak SMA dan sederajat pun juga disediakan program Youth Exchange and Study Program (YES). Sebuah program beasiswa penuh yang diberikan oleh U.S. Department of State kepada siswa SMA atau sederajat, yang bertujuan menjembatani pemahaman dan saling pengertian antara masyarakat negara-negara dengan populasi muslim yang signikan dengan masyarakat Amerika.
(Baca juga: Islam Tertawa yang Bedakan Islam Indonesia dengan Timur Tengah dan Dosen Ini untuk Keenam Kalinya Raih Penyaji Terbaik Nasional)
“Masa pendaftaran di bulan Maret-April untuk keberangkatan di tahun berikutnya,” tambah Biyanto mengutip pengumuman dari Konjen Amerika. Informasi lebih lanjut, syarat dan proses pendaftaran bisa diakses di tautan berikut: AFSINDONESIA.
Sementara program untuk mahasiswa antara lain Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI). Diluncurkan sejak 2013, YSEALI adalah program Presiden AS Barack Obama untuk memperkuat pengembangan kepemimpinan dan jaringan di Asia Tenggara. “YSEALI berusaha untuk membangun kemampuan kepemimpinan para pemuda di wilayah tersebut, memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan memelihara komunitas ASEAN,” begitu bunyi pengumuman Konjen AS di Surabaya .
(Baca juga: Cerita Prangko “PKO Moehammadijah” Jadi Cover Buku Monumental di Inggris dan Ketika Profesor Berbagai Negara Bahas HAM di UMM)
YSEALI berfokus pada topik penting yang diidentifikasi oleh para pemuda di wilayah tersebut seperti misalnya: keterlibatan komunitas sipil, lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya alam, kewirausahaan dan pembangunan ekonomi. Adapun penjelasan lebih lanjut bisa dilihat pada tautan berikut: YOUNGSOUTHEASTASIANLEADER.
Selain YSEALI, ada juga beberapa program gelar/non gelar yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah AS. Keterangan lebih lanjut bisa dibaca di tautan berikut: AMINEF.
“Mari kita manfaatkan berbagai program ini. Selain menambah cakrawala pergaulan yang lebih luas, berbagai program ini juga memberi kesempatan kepada kita untuk menjelaskan Islam yang ramah di Indonesia kepada dunia luar,” ajak Biyanto sambil menyatakan berbagai manfaat program.
Ayo, mulai persiapkan diri dan raih kesempatan ini! (lazuardy arkoun)