ADVERTISEMENT
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Juni 2, 2023
  • Login
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Mengurangi Beban Ekonomi Jakarta tanpa Memindahkan Ibu Kota

Kamis 29 Agustus 2019 | 16:25
3 min read
13
SHARES
41
VIEWS
Prima Mari Kristanto. (Dok/PWMU.CO)

PWMU.CO – Jakarta ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia melalui Undang-Undang No 10 Tahun 1964 yang oleh Presiden Soekarno bersama DPR RI. Lebih lengkap undang-undang yang sering disingkat dengan UU 10/1964 berisi tentang Pernyataan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya Tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan Nama JAKARTA.

Yang menarik adalah kata ‘tetap”, mengindikasikan pada tahun tersebut ada wacana untuk pindah ibu kota negara. Pertimbangan mempertahankan Jakarta antara lain sebagai kota pencetusan Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945. Juga pertimbangan sebagai pusat penggerak segala aktivitas revolusi dan penyebar ideologi Pancasila ke seluruh penjuru dunia.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut beserta dasar hukum lainnya secara jelas ikut tertulis di dalam naskah UU 10/1964. Dari UU tersebut tidak ada pertimbangan ekonomi dan bisnis sama sekali.

Jika kemudian ibu kota negara dianggap perlu pindah karena pertimbangan macet, padat, kualitas udara buruk, dan lain-lain jelas tidak bisa menjadi alasan menganulir UU 10/1964. Macet, padat, kualitas udara buruk, dan sejenisnya lebih tepat disebut sebagai dampak sosial ekonomi yang tidak seimbang.

Sebagaimana diketahui bersama, pembangunan sentra industri, jasa, dan perdagangan, serta keuangan banyak terpusat di Jakarta dan sekitarnya. Kawasan pemerintahan pusat dikelilingi kawasan industri manufaktur di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, serta di pinggiran Jakarta sendiri seperti Cakung, Pulogadung, Condet, Priok, dan lain-lain. Belum lagi kawasan jasa keuangan dan perdagangan di kawasan Thamrin-Sudirman yang prestisius. Dibandingkan dengan Kuala Lumpur atau Singapura misalnya yang lebih kecil kotanya, tapi tertib dan relatif tidak macet lalu-lintasnya.

Beban ekonomi Jakarta lebih berat dibandingkan Kualal Lumpur atau Singapura. Banyaknya kawasan industri manufaktur yang bersifat padat karya telah mengepung ibu kota dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang buruk.

Situasi sosial ekonomi Jakarta yang buruk sudah dikeluhkan sejak era VOC. Pemerintah VOC menuduh kaum Tionghoa sebagai sumber masalah dengan mengusir kaum Tionghoa keluar dari Batavia pada tahun 1740. Peristiwa ini dikenang sebagai Geger Pecinan.

Dengan beralihnya pemerintahan VOC kepada pemerintahan Hindia Belanda, pusat perekonomian Jawa tidak terpusat semua di Batavia. Cirebon, Surakarta, Semarang, Surabaya, sampai Situbondo berdiri kawasan perkebunan dan industri khususnya pabrik-pabrik gula skala besar.

Demikian juga pendirian Bursa Efek Batavia tahun 1912 yang diikuti dengan pendirian bursa efek di Semarang dan Surabaya seperti ditulis Sjahrir dalam bukunya Analisis Bursa Efek (Gramedia, Jakarta, 1992).

Pergantian situasi politik dari Hindia Belanda kepada Jepang hingga kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, sampai Orde Reformasi kini tanpa sadar telah memusatkan segala aktivitas pemerintahan, sosial. dan ekonomi di Jakarta.

Ide Presiden Jokowi untuk menumbuhkan ekonomi daerah terutama di luar Jakarta dan Jawa patut diapresiasi. Tetapi “embel-embel” memindahkan ibu kota dalam menumbukan ekonomi daerah tentu kurang pas ditinjau dari kajian UU 10/1964.

Pembangunan wilayah Kabupaten Paser dan Penajam di Kalimantan Timur perlu didukung sebagai upaya penciptaan kawasan ekonomi baru di luar Jakarta dan Jawa.

Selain Kalimantan, pembangunan dan perhatian serius wilayah Papua lebih penting untuk diprioritaskan bersama daerah-daerah lain. Jika terlalu fokus membangun ibu kota baru dari pada sekedar pusat ekonomi baru, perhatian pada daerah lain khususnya Papua bisa terabaikan.

Memindahkan pusat-pusat kegiatan ekonomi dari Jakarta ke daerah lain tanpa memindahkan ibu kota demi menjaga marwah identitas sebagai bangsa dengan ibu kota awalnya harus menjadi prioritas.

Pepatah ada gula ada semut untuk menggambarkan perekonomian yang terpusat di Jakarta penyebab beratnya beban sosial dan lingkungan Jakarta saat ini. Dengan memindahkan gula-gula ekonomi sebagian besar menjauh dari Jakarta akan memindahkan pula semut-semut tersebut menjauh dari Jakarta.

Barangkali Bursa Efek Surabaya juga bisa diaktifkan kembali setelah merger dengan Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia yang terpusat di Jakarta.

Biiznillah Jakarta bisa fokus menjadi pusat pemerintahan yang nyaman tanpa gangguan beban sosial ekonomi yang sangat berat dan timpang.

Semoga lagu Koes Plus “ke Jakarta Aku kan kembali walau apapun yang kan terjadi” tetap relevan sampai akhir zaman. Alasan ekonomi dan bisnis tidak bisa mengubah Jakarta sebagai ibu kota negara lambang kemenangan sejak kemenangan Fatahillah dari Portugis pada 22 Juni 1527 hingga kemenangan bangsa Indonesia dari Belanda-Jepang pada 17 Agustus 1945. (*)

Oleh Prima Mari Kristanto, Auditor di Kantor Akuntan Publik Erfan Rakhmawan dan Anggota Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan.

Tags: Ibu Kota Jakarta
SendShare5Tweet3Share
ADVERTISEMENT

Related Posts

No Content Available

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Dua Siswa MTsM 9 Wotan Panceng Juara Lomba Puisi

    1525 shares
    Share 610 Tweet 381
  • Mengenal 9 Anggota PDA Bojonegoro 2022-2027, Ada Dua Nurul Qomariyah

    560 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Susunan Personalia MPKU PDM Lamongan 2022-2027

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Ternyata Bupati dan Ketua PDM Nganjuk Berteman sejak SPG

    366 shares
    Share 146 Tweet 92
  • Amplop Impian

    29520 shares
    Share 11808 Tweet 7380
  • Persyarikatan Muhammadiyah Bukan Yayasan

    10916 shares
    Share 4366 Tweet 2729
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    22012 shares
    Share 8805 Tweet 5503
  • Pasbrama Smamsatu Gresik Beri Pelatihan Khusus Passus SD Mugres

    65 shares
    Share 26 Tweet 16
  • Masjid KH Admad Dahlan dengan Replika Ka’bah, Ikon Baru Sidayu

    59 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Inilah Hasil Musycab Muhamamdiyah dan Aisyiyah Sidayu

    211 shares
    Share 84 Tweet 53

Berita Terkini

  • Taaruf Perdana MPKU PDM Lamongan, Ini yang DibahasJumat 2 Juni 2023 | 12:23
  • Majelis Hukum dan HAM PWM Jatim Raker bersama LBHAP untuk HarmonisasiJumat 2 Juni 2023 | 10:36
  • LDK PP Muhammadiyah Persiapkan RakornasJumat 2 Juni 2023 | 10:22
  • Din Syamsuddin: Temukan Kembali Kekuatan Budaya MelayuJumat 2 Juni 2023 | 10:06
  • SK Turun, MPKU PDM Sidoarjo Langsung BeraksiJumat 2 Juni 2023 | 09:46
  • Halal Center UM Surabaya dan Juleha Jatim Edukasi Juru Sembelih HalalJumat 2 Juni 2023 | 09:16
  • Haji Ramah Lansia, Begini Layanan PPIH pada MerekaJumat 2 Juni 2023 | 08:47
  • Smamda Sidoarjo Gelar Pelatihan Dasar Kader Taruna Melati di PrigenJumat 2 Juni 2023 | 08:34
  • PDA Kota Malang Live Streaming Kenalkan Produk Makanan HalalJumat 2 Juni 2023 | 08:33
  • 15 Nama Calon Anggota PCA Gresik DirilisJumat 2 Juni 2023 | 08:28

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In