GKB yang fenomenal
Semua orang Gresik pasti tahu Gresik Kota Baru (GKB). Ada apa dengan GKB? Bak sebuah cerita film, GKB penuh isyarat makna. Dilihat dari aspek historis, GKB tentunya akan paradoks dengan kota Gresik yang lama. Dilihat dari profil pengembangnya, GKB ibarat ‘tonggak sejarah’ perjalanan bisnis. Lalu siapa yang membuat tonggak? Dialah H Bisri Ilyas. Dalam bahasa bisnis properti, ia adalah “The king of real estate”.
Sebagian besar orang Gresik tahu kalau pengembang atau ‘pemilik’ GKB adalah Kaji Bisri, panggilan akrab H Bisri Ilyas. Masyarakat Gresik mengenal sosok pengusaha ini sebagai ‘orang kaya’. Sekalipun dikenal sebagai pengusaha sukses, hebatnya, selain pribumi, dia termasuk Muslim taat.
(Baca juga: Ketika Dua Ormas Besar Berbagi Tugas: Muhammadiyah Urus Milad dan NU Urus Haul)
Semula Bisri memang pedagang kopra. Namun instink bisnisnya mengatakan ia harus beralih ke bisnis properti. Lalu dibangunlah komplek perumahan, yang semula berada di jantung kota Gresik. Ternyata instinknya benar. Semua rumah yang dibangun, dilahap cepat oleh konsumen. Termasuk Perumahan Bhakti Pertiwi (BP) Kulon dan BP Wetan Gresik. Lalu ia membuka kawasan baru di pinggiran kota. Ribuan hektar. Kawasan yang semula tandus itu ia sulap menjadi kawasan hunian. Sekarang amat ramai, melebihi kota Gresik lama. Itulah GKB.
Singkatnya, PT Bumi Lingga Pertiwi, perusahaan pengembang milik H Bisri Ilyas, adalah pelopor pengembang perumahan dengan berbagai tipe. Sampai kemudian mendapat penghargaan dari Menteri Kependudukan dan Perumahan Rakyat.
(Baca juga: dan 5 Landasan Qur’ani yang Mengantarkan Haji Bisri Ilyas Jadi Pengusaha Sukses)
GKB tidak hanya menjadi image perumahan, tapi juga image yang lain. Di sini tidak hanya berkembang komplek perumahan baru, tapi juga telah berkembang menjadi ‘kawasan’ bisnis, perkantoran, pendidikan, dan lain-lain. Dalam tempo yang tak terlalu lama GKB telah ‘menjelma’ menjadi kawasan kota Gresik yang baru.
Sukses menukangi bisnis perumahan tak membuat Kaji Bisri berpuas diri. Bisnis yang lain juga dirambah. Mulai usaha pengurukan, angkutan, distributor semen, SPBU, pertokoan, dan sebagainya. Hari berganti hari, tanpa terasa usaha Bisri telah menggurita. Ia yang dulu pernah ‘keleleran’ menjadi pedagang kopra di emperan toko Cina, karena kerja kerasnya, pantas dijuluki konglomerat.
(Baca: Inilah Jumlah Bidang-Luas Tanah Wakaf H Bisri Ilyas dan 10 Manajemen Bisnis ala H Bisri Ilyas)
Bisri memang layak dijadikan sebagai teladan, terutama dalam dunia bisnis. Modal utamanya: kepercayaan. Gampang diucapkan dan dipahami oleh semua orang. Tapi, mungkin, sulit sekali dijalankan. Tapi, Bisri bisa. Terbukti, tahun 1964, ia sudah dipercaya oleh pedagang Cina untuk memutar uang Rp 1 milyar.
Mungkinkah Haji Bisri termasuk kategori sosok businessman al-amin, yang dapat dipercaya? Jawabannya, insyaallah “Ya”. Ada baiknya ‘warisan’ kisah sukses perjalanan bisnisnya dijadikan teladan semua orang. Selamat jalan, saudagar sukses bermodal kejujuran! (*)