PWMU.CO – Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik mengikutsertakan delapan siswanya dalam Penyuluhan Bahaya Penggunaan Plastik di Laboratoium Ecoton, Sabtu (28/9/19).
Kegiatan dimulai dengan pemutaran video tentang bahaya pencemaran plastik terhadap keberlangsungan kehidupan baik organisme darat maupun laut.
Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi SSi lalu menjelaskan soal mikroplastik yaitu potongan plastik yang sangat kecil ukurannya kurang dari lima milimeter. “Mikroplastik dapat ditelan oleh organisme-organisme hingga akhirnya mengalami bioakumulasi pada predator puncak, termasuk manusia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu delapan siswa kelas IV SD Muwri—yaitu M Ishak Afiq, Magfirotul Azmi Indy Putri, Niswah An Nadia Hery Putri, Dzakiy Tri Wahyu Utama, Daffa Arrasyid, Ulan Aina Rasyid, Grizelda Nafels, dan Devano—diajak untuk melakukan pengamatan langsung terhadap feses (kotoran) mereka.
Kepala Laboratorium Ecoton Andreas AK SSi MSi mendata mengenai segala sesuatu yang dikonsumsi mereka selama sebulan terakhir, “Tujuannya untuk mengetahui pengaruh makanan atau minuman yang dikonsumsi, bisa diketahui dari feses mereka apakah mengandung mikroplastik atau tidak,” terangnya.
Andreas menjelaskan langkah-langkah pengamatan fases langsung di ruang laboratorium. Dimulai dengan mengambil feses siswa sebanyak 10 gram, kemudian diberi cairan asam yang berfungsi untuk memisahkan zat organik dalam feses, dan dimasukkan dalam botol langkah, selanjutnya di-sentrifuge (diputar secara cepat dengan sebuah alat) agar terpisah antara cairan dengan padatan.
Setelah di-sentrifuge, disaring dan sampel dimasukkan ke beker. Setelah itu diteliti di mikroskop. “Ternyata, terbukti contoh feses mengandung mikroplastik yang melayang-layang berukuran kurang dari lima milimeter,” jelasnya.
Melihat benda berukuran mikro melalui mikroskop elektron adalah pengalaman pertama bagi Ulan Aina Rasyid, salah satu siswa. “Padahal cairan yang saya lihat tampak putih, tapi ternyata setelah dilihat melalui mikroskop tampak bergerak dan melayang-layang,” jelasnya.
Khairun Nisak SSi, guru pendamping kegiatan, mengatakan, penelitian ini bertujuan agar siswa mempunyai kesadaran bahaya mikroplastik dan penggunaannya dalam kehidupannya sehari-hari. “Bukan hanya kepada delapan siswa yang ikut penyuluhan tersebut, tetapi siswa SD Muwri secara keseluruhan,” ujarnya. (*)
Kontributor Kusmiani. Editor Mohammad Nurfatoni.