PWMU.CO – Di pagi yang cerah, hari ini (26/6) Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kenjeran duduk bersama mengadakan Kajian Ramadhan 1437 Hijriyah di Panti Asuhan Muhammadiyah Kenjeran Kota Surabaya. Kegiatan yang diikuti sebanyak 60 peserta, berasal dari PCPM, Nasyiatul ‘Aisyiyah, IPM, HW dan Tapak Suci setempat ini mengambil tema “Menyiapkan Angkatan Muda Muhammadiyah dalam Menghadapi Tantangan Kehidupan di Masa Depan”.
Sekretaris Majelis Tarjih PWM Jawa Timur Abdul Haris MPd.I diundang menjadi narasumber. Dalam tausiyah pembuka, Haris menuturkan sahabat Rasulullah saw yang bernama Bilal bin Rabah ketika memasuki 10 hari terahir bulan Ramadhan malah menangis. Namun berbeda dengan kita yang malah gembira karena sebentar lagi bisa lebaran atau berhari raya. ”Kebanyakan dari kita di 10 hari terakhir bulan Ramadhan sibuk untuk mempersiapkan lebaran dan mulai tidak konsisten menjalankan ibadah,” tuturnya.
(Baca: Para Pemuda di Eks-Lokalisasi Ini Khatamkan Baca Quran dalam Semalam)
Dalam kesempatan itu Haris juga menyampaikan, saat ini pemuda-pemudi Muhammadiyah memiliki tugas dakwa dengan tantangan yang sangat berat untuk dihadapi. Salah satunya adalah tantangan perkembangan sains atau ilmu pengetahuan. Karena jika pemuda tidak kreatif dalam memanfaatkan perkembangan sains dengan dilandasi pemahaman ilmu agama yang memadai, maka bisa jadi 10-20 tahun kedepan kita hanya akan menjadi sampah masyarakat.
”Sebagai pemuda-pemudi Muhammadiyah harus sungguh-sungguh dalam belajar sains maupun ilmu agama Islam. Jangan jadi pamuda-pemudi yang pemalas,” katanya.
Haris menambahkan tantangan lain yang juga harus dihadapi yakni pengaruh musik (song). Menurut Haris orang barat mencoba menghancurkan generasi muda dengan lagu-lagu yang mengandung muatan tidak mendidik, seperti lagu bernuansa kekerasan, cinta-cintaan dan banyak lainya.
(Baca: Aksi Inilah yang Dilakukan Pemuda untuk Bantu Sesama dan Pemuda Muhammadiyah Harus Jadi Kader Militan)
”Banyak lagu yang tidak mengandung unsur religi dan kita lebih suka mendengarkan musik itu, dari pada membaca maupun mendengarkan Alqur’an,” ujarnya.
Lebih lanjut Haris menegaskan tantanggan selanjutnya adalah sport atau olah raga yang saat ini, hanya digunakan sebagai ajang perjudian. Terakhir, kata Haris adalah maraknya prilaku sex bebas dikalangan remaja dan kejahatan seksual menimpa anak yang terjadi akibat dengan mudahnya kita bisa melihat foto maupun film porno di internet. ”Itu tentu sangat merusak generasi muda bangsa ini. Maka kita harus arif dalam memanfaatkan kemajuan tekhnolgi,” tandasnya. (aan)