PWMU.CO – Sebanyak 81 siswa kelas VI SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) melakukan dolanan (permainan) tradisional asal berbagai daerah di Indonesia bersama Exchange Participant (EP, Peserta Pertukaran) asal Portugal Renata Machado Krakhofer Marnoco e Sousa, Selasa (15/10/19).
Berbagai permainan tradisional dimainkan kelompok siswa di masing-masing kelas bersama Renata, panggilan akrabnya. Di antaranya cublak-cublak suweng, dakonan, lompat tali, gobak sodor, engkle, dan rangku alu.
Ketua jenjang kelas VI SDMM Nur Asiyah SPdI mengatakan, “Kami ingin menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan siswa terhadap budaya Indonesia. Salah satu caranya dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenalkan permainan tradisional anak-anak Indonesia sekaligus mengajak bermain EP asal Portugal Renata dalam even Get Closer with Renata by Traditional Game.”
Sebelum permainan tradisional dimulai, masing-masing kelompok siswa menjelaskan kepada Renata cara melakukan permainan tersebut.
Nyimas Fathia Zahira, siswi kelas VI AR Fachruddin, yang memainkan dakon menyampaikan cara bermain dakon. “Dakon has 7 holes each side and 2 holes on the right and left. We have to move the seeds. Dakon is played by 2 people. Dakon is also famous in east java and its often played. Dakon is very popular by women and children in Indonesia,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dakon mempunyai tjuh lubang di tiap sisinya dan punya dua lubang di sebelah kiri dan kanan. Dakon dimainkan dua orang. Permainan ini sangat populer dimainkan anak-anak di Indonesia.
Rayya Raudhia Asheela Fuad, teman sekelompok Fathiya menambahkan, “The origin of the dakon is played at palace with a beautiful dakon board. And for ordinary people having to dig the ground to play dakon. Dakon can regulate the human brain that can train them to play strategy and their logic.”
Menurutnya, awalnya dakon dimainkan di istana dengan papan dakon yang indah. Bagi masyarakat biasa harus menggali lubang untuk bermain dakon. Dakon dapat mengatur otak manusia sehingga dapat melatih mereka dalam bermain strategi dan daya nalarnya.
Sementara Renata mengungkapkan rasa senangnya bisa melihat dan bermain permainan tradisional Indonesia. Dia paling suka bermain rangku alu. “I think it was very funny. And my favourite one was a rangku alu. (Saya rasa permainan ini sangat menyenangkan dan lucu. Permainan favorit saya adalah rangku alu),” ungkapnya. (*)
Kontributor M Fadloli Aziz. Editor Mohammad Nurfatoni.