![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2019/10/IMG-20191025-WA0043.jpg?resize=1024%2C768&ssl=1)
PWMU.CO – Berawal dari keprihatinan melihat beberapa teman di sekolah yang membuang sampah sembarangan, Shofi Wulan Ramadhani, siswa SMP Muhammadiyah 2 Denpasar menciptakan karya sains ATM unik.
Karya sains tersebut mengantarkannya pada final Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2019. Dan karyanya yan dipamerkan Indonesia Science Expo (ISE) 2019 yang diinisiasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD) Tangerang, Rabu – Sabtu (23-26/10/19), behasil mencuri perhatian pengunjung.
“Ada beberapa siswa di sekolah kurang kesadaran menjaga kebersihan. Ada yang membuang sampah sembarangan terutama botol plastik. Padahal limbah plastik mempunyai nilai ekonomis,” tutur Shofi pada PWMU.CO, Jumat (25/10/19)
Dari pengalaman tersebut, sambungnya, saya mempunyai ide untuk membuat karya sains ATM. “Tapi ATM saya bukan Automatic Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri. ATM saya adalah Automatic Trash Machine. Mesin Sampah Otomatis,” tuturnya.
Dia menjelaskan, ATM ini dilengkapi alat pendeteksi sensor ultrasonik untuk mendeteksi ukuran botol agar dapat menentukan saldo yang didapat.
“ATM ini juga sebagai salah satu cara meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan dan juga sebagai media pembelajaran siswa mengelola sampah,” ungkapnya.
Setiap kontribusi pembuangan sampah, lanjutnya, akan mendapat imbalan nominal tertentu pada kartu pelajar siswa. Nilainya dapat ditukar dengan alat tulis sekolah sesuai dengan nominal tabungan sampah plastik yang dikumpulkan.
“Kartu pelajarnya berfungsi sebagai kartu debit. Dan alat penampung botol-botol plastik terhubung dengan kartu pelajar berbasis RFID atau Radio Frequency Identification.
![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2019/10/IMG-20191025-WA0042.jpg?resize=1024%2C768&ssl=1)
Sementara pembimbing karya sains SMP Muhammadiyah 2 Denpasar Edy Saputro ST mengungkapkan, “Pembimbingan kreasi sains ATM atau Automatic Trash Machine karya Shofi ini dilakukan sekitar dua bulan. Kesulitan siswa bimbingan dalam kreasi ini adalah penguasaan pemrograman. Shofi sudah mampu pemrograman basic, pemrograman lanjutan saya bimbing.”
Edy berharap ATM ini bisa diproduksi masal untuk diadakan di sekolah-sekolah. “Saya berharap ATM ini bisa direalisasikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Untuk mengurangi sampah plastik. Agar sampah plastik di sekolah bisa terkumpul dan bisa didaur ulang,” harapnya. (*)
Kontriutor M Fadloli Aziz. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post