PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Olympicad Nasional VI, di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Sabtu-Senin (26-28/10/19).
Dalam event dua tahunan ini kontingen asal Kabupaten Sorong, Papua Barat, mengirimkan 105 orang yang terdiri dari siswa, guru, dan pendamping lomba.
Alfino Larat, guru Teknik Komputer dan jaringan (TKJ) SMK Muhammadiyah Shalawati, Sorong, mengungkapkan dari 19 amal usaha pendidikan yang di sana, ada 10 sekolah yang berangkat ke Semarang. Mereka berangkat sejak Kamis (17/10/19).
“Kami berangkat menggunakan kapal. Dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ahad (20/10/2019) malam,” katanya.
Guru yang akrab dipanggil Pak Alfino ini menambahkan, setiba di Surabaya, Rombongan asal Sorong Papua Barat ini bermalam di Pondok HW Purwodadi, Pasuruan. Keesokan harinya, Senin (21/10/19) mereka melaksanakan studi banding ke SMK Muhammadiyah 7 Gonganglegi, Kabupaten Malang. Kemudian ke beberapa sekolah Muhammadiyah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Yang menarik, dari 105 anggota rombongan itu ada dua pelajar non-muslim, salah satunya, Aprince Blessia, siswa kelas XI Multimedia SMK Muhammadiyah Aimas, Sorong, Papau Barat.
“Juara bukan kami unggulkan, namun nama Muhammadiyah Sorong Papua Barat kami bawa ke event ini,” ungkap gadis yang akrab dipanggil Aprince.
Ketika ditanya, kenapa Aprince sekolah di Muhammadiyah? “Saya sekolah karena di Muhammadiyah tidak bayar atau gratis,” ungkap gadis kelahiran 2003 itu.
Aprince bersama rekan satu tim Tambrin Inai akan mengikuti lomba Bussines Plan dengan karya Naos Nofle, yaitu aneka masakan dari ikan layar yang bisa dibuat bakso, nuget, dan lainnya. (*)
Kontributor Emil Mukhtar. Editor Mohammad Nurfatoni.