PWMU.CO-Tari Kemilau Nusantara menjadi ikon puncak peringatan satu abad TK Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) se-Kota Malang. Tarian itu dibawakan 2.000 siswa dan 250 guru itu binaan Ikatan Guru ABA (IGABA) Kota Malang.
Perhelatan acara yang melibatkan empat ribu anak-anak dan orangtua itu telah berhasil membuat semua yang hadir memadati Dome Universitas Muhammadiyah Malang terpesona dan haru, Selasa (29/10/19).
Ketua IGABA Kota Malang Khalimah SPd SPsi tidak bisa menahan rasa bahagia dan haru saat memberikan sambutan.
Dia mengucapkan terima kasih pada semua guru yang dengan sekuat tenaga mengaransemen dan mengombinasikan irama yang pas.
Pelatih drumband ABA 26 Wahyu menciptakan gerakan yang bisa menggambarkan semangat tema milad satu abad TK ABA hingga menyiapkan kostum.
”Semua itu tidak mudah, tapi dengan semangat yang luar biasa dan kerja keras, saat ini panjenengan semua para wali murid , para pejuang Asyiyah dan undangan bisa lihat sendiri hasil dari perjuangan kami semua,” ujar Khalimah dengan rasa bahagia yang meluap sembari melambaikan tangan ke semua anak didik dan guru yang diikuti gemuruh tepuk tangan.
Tari yang disuguhkan dengan sangat apik itu telah menggetarkan Dome UMM. Diawali dengan penampilan ratusan guru yang langsung disambut tepuk tangan meriah lalu diikuti ribuan siswa.
Tak ayal semua wali murid ikut bergoyang.Kemudian segenap pimpinan Aisyiyah Kota Malang , kepala Dinas Pendidikan, juga Siti Asma, ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur juga didapuk turut menari.
Mimin Hamidah, salah seorang penggagas Kemilau Tari Nusantara menyampaikan, tari tersebut telah ditangani oleh ahlinya yaitu guru-guru TK ABA Malang. Tari itu kompilasi tarian khas seluruh nusantara yang menunjukkan TK ABA ada dimana-mana mulai dari Sabang sampai Merauke. ”Satu bulan penuh kami berlatih untuk menjadikan tari ini sempurna,” kata Mimin.
Karya bagus tersebut telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Sri Herawati, ketua PDA Kota Malang memberikan pujian pada guru TK ABA yang berperan dalam mencerdaskan anak bangsa.
”Satu abad Aisyiyah telah berjuang keras berkhidmah untuk negeri demi mencerdaskan bangsa melalui pendidikan anak usia dini dengan para mujahidah-mujahidah yang tangguh,” tuturnya.
Ibu dari tujuh aktivis Angkatan Muda Muhammdiyah itu juga tak lupa mendoakan Aisyiyah supaya selalu jaya di usia yang sudah lebih dari satu abad.
Sementara itu Siti Asma MPd, ketua Majelis Dikdasmen PWA Jawa Timur berpesan, semua guru siap menghadapi tantangan yang lebih besar di abad ke-2 ini usia Aisyiyah.
”Para guru harus bisa mengarahkan anak didik dengan cermat, benar, dan tepat sebab anak-anak sekarang akan hidup pada post milenial, sehingga baik anak didik maupun guru perlu ditingkatkan kualitas dan kompetensinya,” tandas Asma. (*)
Penulis Uzlifah Editor Sugeng Purwanto