PWMU.CO – Tadarus Pemikiran Islam yang diadakan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) bersama Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) membuahkan sebuah karya jurnal. Pada edisi pertama ini, jurnal memuat sejumlah artikel ilmiah tentang Muhammadiyah yang pernah dipresentasikan dalam Tadarus Pemikiran Islam tahun 2014 dan 2015.
Secara simbolis, jurnal diberikan kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, DR Haedar Nashir dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzan MPd usai membuka acara tersebut di Auditorium UMM, Rabu (29/06).
Koordinator Nasional JIMM Pradana Boy menyatakan, jurnal ini merupakan yang pertama di Indonesia yang mengkaji khusus tema-tema Muhammadiyah. Jurnal yang saat ini banyak beredar adalah jurnal Islam yang di dalamnya terdapat ulasan, penelitian atau artikel tentang Muhammadiyah, tidak terfokus dan khusus. “Bahkan mungkin ini jurnal pertama di dunia yang isinya fokus tentang Muhammadiyah, “ ungkap Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMM ini.
(Baca: Kegelisahan Aktivis Muda Muslim pada Ustadz Selebritis)
Dengan mengangkat tema yang besar yaitu tentang Muhammadiyah ada alasan tersendiri. Menurut Pradana, Muhammadiyah merupakan obyek kajian yang sangat kaya. Cukup banyak tulisan tentang Muhammadiyah yang tersebar di berbagai tempat, sehingga inisiasi penulisan jurnal tersebut mengemuka saat pertemuan Tadarus Pemikiran Islam pada tahun 2014.
“Biasanya kan kalau jurnal itu ada temanya, nah untuk jurnal ini temanya Muhammadiyah itu sendiri,” jelas penulis novel Bulan Sabit di Kota Vientine ini.
Dalam jurnal pertama ini ada tiga macam tulisan yang dimuat yaitu tentang artikel, penelitian dan book review. Proses yang dilalui adalah terkumpulnya berbagai tulisan dari seluruh peserta Tadarus Pemikiran Islam yang kemudian diseleksi.
Ke depan akan ada inovasi-inovasi terkait jurnal ini. Jurnal Muhammadiyah ini akan diterbitkan setiap semester, yang berarti dalam satu tahun akan ada dua kali penerbitan. “Mungkin kedepannya akan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sehingga bisa menjadi referensi bagi semua,” ungkap Pradana.
(Baca: Haedar Nashir Apresiasi Gelaran Tadarus Pemikiran Islam)
Pesan yang ingin disampaikan dengan diterbitkannya jurnal ini adalah agar warga Muhammadiyah terbiasa untuk mendasarkan segala pemikirannya dengan basis data. Selanjutnya, warga Muhammadiyah harus terbiasa untuk melakukan dokumentasi ilmiah yang dapat dinikmati oleh generasi-generasi penerus juga.
Dalam bayangan saya, lanjut Pradana, ketika orang ingin meneliti tidak perlu jauh-jauh untuk mencari. Namun, cukup datang ke Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM. “Nantinya di PSIF akan ada direktori jurnal yang khusus tentang Muhammadiyah,” ungkapnya mengakhiri perbincangan.
Dalam jurnal volume 1 ini terdapat 10 tulisan para pegiat JIMM dari berbagai wilayah yang semuanya merupakan hasil seleksi yang akhirnya dapat diterbitkan. (subhan)